Kemlu RI Mengutuk Serangan Teroris di Masjid Kota Peshawar Pakistan

Nasional1211 Dilihat

JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengutuk keras aksi terorisme di Kota Peshawar, Pakistan. Indonesia menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas tragedi itu.
Tanggapan Kemlu RI ini disampaikan lewat akun resmi @Kemlu_RI yang ditulis pada Rabu (1/2/2023).

“Indonesia mengutuk serangan keji teroris yang terjadi di masjid di Kota Peshawar, yang telah mengakibatkan banyak korban meninggal dunia dan melukai para jemaah,” tulis Kemlu RI.

“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang berduka dan mendoakan agar korban yang terluka dapat segera pulih. @PakinIndonesia @ForeignOfficePK,” lanjutnya.

Sebelumnya, masjid di Pakistan hancur lebur akibat bom bunuh diri. Ledakan itu seketika menghancurkan masjid dan menewaskan jemaah masjid yang sedang menunaikan salat.

Dilansir Reuters, korban tewas saat ini ada 100 orang. Sedangkan korban luka-luka berjumlah 150 orang. Ledakan bom mengguncang sebuah masjid di Peshawar, Pakistan, pada Senin (30/1). Saat itu jemaah masjid melaksanakan salat Zuhur.

Polisi mengatakan seorang pelaku bom bunuh diri berjalan melewati sejumlah barikade yang dijaga personel keamanan. Pelaku masuk ke kompleks ‘Zona Merah’ yang menjadi lokasi kantor kepolisian dan unit kontraterorisme di Peshawar, Pakistan.

“Itu merupakan bom bunuh diri,” kata Kepala Kepolisian Peshawar Ijaz Khan kepada Reuters.

Masjid yang menjadi lokasi bom bunuh diri itu terletak di dalam kompleks dengan pengamanan tinggi dan kerap didatangi polisi yang memiliki kantor di kompleks yang sama. Saat ledakan, ada sekitar 400 jemaah yang sedang salat di dalam masjid.

Bangunan masjid seketika hancur ketika ledakan terjadi. Masjid mengalami kerusakan parah.

Hingga saat ini, belum ada kelompok ataupun pihak tertentu yang disebut bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri di masjid Pakistan itu.

Kelompok Taliban Pakistan atau disebut juga Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) membantah telah mendalangi ledakan bom tersebut.

“Tehreek-e-Taliban tidak ada hubungannya dengan serangan ini,” kata TTP dalam pernyataannya.

Selain itu, pemerintah akan menyelidiki bagaimana pelaku bisa menembus area dengan pengamanan paling ketat dan apakah ada bantuan dari pihak internal.

Sementara itu, markas besar polisi di Peshawar berada di salah satu daerah yang paling dikontrol ketat di kota itu, menampung biro intelijen dan kontraterorisme, dan bersebelahan dengan sekretariat daerah.

Provinsi di seluruh Pakistan mengumumkan mereka dalam keadaan siaga tinggi setelah ledakan bom bunuh diri tersebut. Pasukan keamanan tambahan dikerahkan, sementara di Ibu Kota Islamabad, penembak jitu dikerahkan ke gedung-gedung dan di titik masuk Ibu Kota.

“Teroris ingin menciptakan ketakutan dengan menargetkan mereka yang melakukan tugas membela Pakistan,” kata Perdana Menteri Shehbaz Sharif dalam sebuah pernyataan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *