JAKARTA – Tidak dapat dipungkiri, masa pandemi Covid-19 merupakan masa-masa perjuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan dunia. Begitu pula dalam perjuangan instansi penegak hukum dalam mengamankan perairan, salah satunya Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Aan Kurnia, menginisiasi rapat koordinasi (rakor) pengamanan maritim Indonesia.
Dirilis Humas Bakamla di Jakarta, Rabu (30/9/2020), Aan mengatakan, maksud dari Rakor adalah menyampaikan isu terkini di laut untuk mendorong kembali, tingkat kewaspadaan maritim, dengan output yang diharapkan adanya konsep pengamanan maritim yang dapat dilakukan bersama.
“Rakor ini juga bertujuan menyamakan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak stakeholder di laut dalam rangka mengamankan perairan Indonesia,” kata dia.
Ia menambahkan, kondisi terkini membutuhkan penanganan cepat dan tepat, terlebih lagi dalam pelaksanaannya membutuhkan sinergi semua stakeholder kemaritiman.
Maraknya aksi penyelundupan narkoba, angka kecelakaan laut masih cukup tinggi, IUU fishing, pelanggaran HAM terhadap ABK Indonesia, pencemaran laut, kedatangan pencari suaka ke Indonesia, dan pelanggaran wilayah oleh kapal pemerintah Republik Rakyat Tiongkok(RRT), merupakan beberapa penekanan terhadap kondisi aktual saat ini.
Oleh karena itu, jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, akan berpotensi memberikan dampak buruk bagi beberapa aspek penting di Indonesia. Mulai dari masalah ekonomi, hingga kedaulatan negara.
“Terlebih lagi, tindakan-tindakan ini berlangsung di tengah masa pandemi Covid-19,” ujar dia.
Dengan demikian, lanjut Aan, merupakan suatu keniscayaan untuk terciptanya sinergi semua instansi yang memiliki kewenangan di laut. Kerja sama yang dilakukan dapat berupa gelar operasi dan latihan bersama, pertukaran informasi, menyusun SOP bersama dan saling membangun kapasitas untuk bersinergo serta bersama-sama menyempurnakan konsep pengamanan yang dapat diterapkan untuk menjaga perairan Indonesia.
Beberapa upaya sebagai implementasi strategi juga ditawarkan oleh Laksdya TNI Aan Kurnia, agar dapat didiskusikan dengan seluruh peserta Rakor.
Aan mengajak, mendorong semangat kolaborasi agar dapat membuka simpul ego sektoral, memiliki komitmen bersama yang kuat, karena sinergi merupakan proses yang membutuhkan waktu, dan melakukan langkah kolaborasi apapun bentuknya sebagai langkah kecil mencapai tujuan yang besar bagi keamanan maritim Indonesia.