JAYAPURA – Aksi-aksi teror yang dilakukan kelompok kekerasan di Papua telah meresahkan masyarakat, karena tidak hanya menyasar aparat keamanan baik TNI dan Polri, tetapi juga warga sipil, sehingga cenderung menganggu stabilitas keamanan dalam negeri.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Komjen Pol Boy Rafli Amar, menjelaskan hal yang perlu digarisbawahi dalam menyelesaikan kekerasan di Papua, tidak semata fokus pada penegakan hukum, tetapi juga upaya pencegahan dengan pendekatan-pendekatan humanis.
“Kita ingin hukum terorisme ini tidak hanya berfikir tentang penindakan, bukan dengan senjata terus, tapi juga pendekatan-pendekatan lunak, karena yang diubah cara berpikir, penegakan hukum dan pencegahan harus dilakukan secara imbang,” ujarnya di Jayapura dikutip dari website resmi BNPT, Sabtu (25/3/2023).
Boy menambahkan, dalam penerapan Undang-Undang Anti Terorisme Nomor 5 tahun 2018 tersebut, pencegahan dilakukan melalui kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi dan deradikalisasi.
BNPT RI sendiri melakukan upaya pencegahan tersebut dengan pendekatan lunak bersama pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, pelaku usaha, akademisi, dan media.
Kesiapsiagaan nasional dan kontra radikalisasi di Papua dilakukan melalui pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme, Duta Damai dan Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI atau Warung NKRI.
Boy Rafli juga berharap, kedepannya deradikalisasi dapat dilakukan bagi entitas yang melakukan kekerasan di Papua.
“Kami berharap program deradikalisasi bisa dijalankan di Papua,” katanya.
Pelaksanaan koordinasi dengan aparat penegak hukum di Papua ini diharapkan dapat mengoptimalkan hubungan aparat tingkat pusat dengan daerah dalam penguatan criminal justice system yang berkontribusi menyelesaikan permasalahan di wilayah rawan konflik.
Sebelumnya, BNPT RI juga telah meresmikan Warung NKRI ke-24 di Lumbung Kopi Papua The Hele’yo Sentani, Papua.
Warung itu akan menyelenggarakan dialog-dialog kebangsaan untuk me-refresh kembali nilai luhur yang menjadi fondasi dasar bangsa Indonesia yaitu Pancasila dan UUD 1945. Harapannya Warung NKRI dapat mendorong kesatuan dan persatuan di tanah Papua.