LAMONGAN – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) komitmen membantu para mantan Narapidana Teroris (Napiter) yang belum memiliki pekerjaan dan baru bergabung dengan Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP).
Hal tersebut dikatakan Kepala BNPT RI, Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, saat menggelar silaturahmi dengan para mantan teroris di wilayah Jawa Timur, bertempat di Sekretariat Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Jumat (19/5/2023).
Diketahui, hadir lebih dari 50 mantan Napiter yang berasal dari berbagai wilayah Jawa Timur, seperti Surabaya, Probolinggo, Tuban, Madiun, Jombang, Malang dan Mojokerto.
Rycko mengatakan, kegiatan itu menjadi momen yang sangat baik dalam rangka memaafkan dan menguatkan hubungan dengan seluruh masyarakat.
Dalam kehidupan bermasyarakat, lanjut Rycko, diwajibkan untuk menanamkan toleransi dan menghargai perbedaan yang ada.
“Allah menciptakan manusia sebagai khalifah, Allah maha mengetahui ciptaan-Nya. Semoga silaturahmi ini akan semakin mengikat kita dalam tali agama,” ujarnya.
“Tugas utama Kepala BNPT sebagai pejabat negara, sesuai dengan amanat Bapak Presiden (Joko Widodo) untuk memperhatikan mantan napiter, anak-anaknya, sampai dengan kesejahteraannya,” lanjutnya.
BNPT RI akan bekerjasama dengan startup bukalapak.com, yang dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kesejahteraan para mantan napiter.
BNPT juga secara humanis berfokus pada pendidikan anak mantan napiter serta jaminan kesehatan para mantan napiter dan keluarganya.
Karens itu, Rycko mengajak para eks napiter untuk meningkatkan silaturahmi dan rasa toleransi untuk meraih masa depan yang lebih baik.
“NKRI dibangun atas berbagai perbedaan dan hal ini sebuah keniscayaan, perbedaan keyakinan, latar belakang, serta budaya,” katanya.
Saat ini, kata Rycko, indonesia menganut paham demokrasi yang menghargai perbedaan, tidak ada satupun agama dimuka bumi ini yang mengajarkan kekerasan.
“Sebagai muslim, mari tunjukan Islam yang rahmatan lil alamin. Program utama dari deradikalisasi adalah hijrah pemahaman, mari tinggalkan kekerasan,” kata dia.
BNPT RI Kerap Membantu Yayasan Lingkar Perdamaian
Sementara Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian, Ali Fauzi Manzi, mengatakan tidak ada orang baik, yang tidak punya masa lalu dan tidak ada orang jahat, yang tidak punya masa depan. Bahkan setiap orang punya kesempatan yang sama.
“Komitmen Pak Rycko (Kepala BNPT) tadi sangat menyentuh, beliau sangat santun, Pak Jokowi (Presiden) tidak salah menunjuk beliau sebagai Kepala BNPT,” ujar dia.
Ali Fauzi memaparkan, YLP adalah yayasan yang bergerak dalam bidang sosial keagamaan, antara lain memiliki kegiatan seperti pengelolaan Pondok Darul Hijrah, Pendampingan anak-anak dari mantan napiter dan jaringan teroris, melakukan kunjungan ke lapas, membantu kebutuhan logistik keluarga napiter dan mantan Napiter, kajian jalan terang, kajian malam Ahad, kajian Ahad pagi, program outbond, program santunan kepada anak yatim.
Yayasan ini telah mendapat beberapa bentuk bantuan dari BNPT, di antaranya adalah pembangunan ruang kelas, pembangunan rumah susun (melalui Kementerian PUPR), hewan ternak, serta bantuan UMKM dari Satgas Sinergitas.
Ali Fauzi menambahkan, saat ini YLP mengelola Pondok Pesantren Darul Hijrah, yang memiliki kurang lebih 40 Santri.
YLP juga menjadi role model para mantan napiter di provinsi-provinsi lain dalam membangun dan mengelola yayasan. Bahkan sejak berdiri tahun 2016, menjadi wadah untuk melakukan deradikalisasi secara kolektif.
“Radikalisasi itu dilakukan secara kolektif, sehingga dalam melakukan deradikalisasi harus dilakukan secara kolektif juga,” katanya.
“Wujud YLP dan berbagai Yayasan tidak luput dari peran besar BNPT dan Satgaswil Densus khususnya wilayah Jatim,” lanjutnya.
Dalam diskusi yang berlangsung, terdapat beberapa mantan napiter yang mengutarakan keluh kesahnya serta kendala mereka dalam membangun kembali kesejahteraan keluarganya.