JAKARTA – Untuk mendorong peran perempuan Indonesia dalam penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT ) menjalin kerja sama internasional dengan Educational Initiatives yang berbasis di Arab Saudi.
Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar, mengatakan perempuan memiliki peran vital untuk memberantas ekstremisme yang terjadi di lingkungannya. Caranya, dengan ikut mengembangkan moderasi beragama.
Penguatan peran perempuan akan direalisasikan melalui pelatihan kepemimpinan yang akan dikerja samakan dengan Educational Initiatives yang berbasis di Arab Saudi.
Baca Lagi: Begini Cara BNPT Lakukan Penanggulangan Terorisme di Papua
“Kerja sama ini bagian dari penguatan kerja sama internasional, khususnya dalam counter terorism dan juga khusus untuk program leadership, program untuk perempuan-perempuan muda Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Jumat (22/7).
Sementara itu, CEO Educational Initiatives, Nouf Abdullah, menjelaskan program itu bertujuan untuk membekali perempuan dengan kepemimpinan strategis dalam mengelola dan mengatasi tantangan global, termasuk ekstremisme berbasis kekerasan.
Diharapkan program tersebut tak hanya mencetak pemimpin perempuan yang andal tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran perempuan dan lingkungannya terhadap paham ekstremisme.
“Kami berusaha untuk mendukung peran perempuan di seluruh dunia. Kami menyambut baik kerja sama yang akan dirajut dengan BNPT,” kata Nouf.
Diketahui, perempuan menjadi kelompok yang rentan dalam ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.
Kelompok ekstremis menggunakan berbagai cara, termasuk memanfaatkan media sosial dan platform online lainnya untuk melakukan radikalisasi masyarakat.
Hal ini potensial menyebabkan perempuan yang awalnya menjadi korban, bergeser menjadi pelaku dan pendukung.
1 komentar