Kepala BNPT RI: Bahan Baku Utama Ideologi Kekerasan Adalah Intoleran

Nasional935 Dilihat

MEDAN – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel, menjelaskan bahan baku utama ideologi kekerasan adalah sikap intoleran. Jika generasi muda terpapar hal tersebut, akan berdampak buruk pada keberlanjutan negeri.

“Bahan baku utama ideologi kekerasan adalah intoleran. Tidak dapat menerima perbedaan. Bisa dibayangkan kalau generasi muda kita diberikan pengaruh itu terus bagaimana bangsa ini kedepannya? padahal negeri ini dibangun dari perbedaan,” ujarnya saat kunjungan kerja ke Polda Sumut, seperti dikutip dari laman BNPT RI, Rabu (24/1/2024).

Oleh karena itu, Rycko mengajak seluruh jajaran Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) untuk terus bersinergi  dan menjaga generasi muda dari bahaya ideologi kekerasan, serta tidak lengah dalam menjaga negeri.

“Kalau mau menghancurkan negeri ini, hancurkan persatuannya, hancurkan toleransinya, dan yang disasar itu generasi muda. Maka, kita harus jaga generasi muda agar tidak tersusupi paham-paham kekerasan. Jangan abai dan lengah menjaga negeri,” jelasnya.

Tak lupa, Rycko memaparkan fenomena zero attack tahun 2023, tidak menutup celah berkembangnya sel-sel jaringan terorisme di bawah permukaan, dibuktikan dengan terjadinya migrasi anak-anak remaja dari toleran menjadi terpapar.

“Saya juga ingin menyampaikan satu fenomena atau temuan hasil penelitian I-Khub BNPT, dimana pada tahun 2023 tidak ada serangan terorisme secara terbuka/zero attack,  namun keberhasilan ini tidak menutup terjadinya penguatan sel-sel jaringan terorisme di bawah permukaan,” katanya. 

“Sebagai contoh, berdasarkan penelitian I-KHub BNPT tahun 2023 terjadi migrasi anak-anak remaja termasuk di kota Medan dari kelompok toleran migrasi ke intoleran pasif, kemudian menjadi intoleran aktif, hingga akhirnya terpapar,” lanjutnya.

Menanggapi arahan tersebut, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut), Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi,, bersedia untuk turut bersama dalam mencegah penyebaran paham yang merugikan bangsa tersebut dengan pelibatan unsur TNI.

“Terima kasih BNPT telah datang, kami akan turut berkolaborasi dalam melakukan pencegahan tentu akan menggandeng TNI dalam prosesnya,” ujar dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *