Kepala BNPT RI: Hati-hati di Online, Kelompok Radikal Teroris Menyasar Remaja hingga Perempuan

Nasional893 Dilihat

TASIKMALAYA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel, mengingatkan generasi muda untuk waspada terhadap penyebaran paham kebencian dan kekerasan di dunia maya, khususnya pada platform media sosial. 

Apalagi, kata Rycko, generasi muda adalah sasaran utama kelompok radikal agar terpapar radikalisme dan terorisme. 

“Hati hati di online. Kenapa, yang menjadi sasaran utama (yakni) anak-anak, kaum remaja, dan perempuan. Mereka (generasi muda) adalah generasi penerus bangsa,” ujar Rycko saat berkunjung ke Pesantren Terpadu Qoshrul Muhajirin dan para mahasiswa Universitas Siliwangi, di Tasikmalaya, Jumat (17/11/2023). 

Ia menjelasakan, kewasapadaan terhadap narasi permusuhan dan perpecahan di dunia maya, berkaitan erat dengan pentingnya generasi muda menjaga persatuan dan kesatuan demi masa depan Indonesia yang aman dan damai. 

Menurut Rycko, Indonesia dibangun dari berbagai perbedaan suku, agama, ras, budaya dan juga bahasa. Hal ini harus disadari oleh seluruh generasi muda, dimana menerima perbedaan menjadi hal penting dalam praktik bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

Dirinya pun menilai, satu-satunya titik terlemah Indonesia adalah dengan membuat generasi muda terpecah belah.

Oleh karena itu, ia berpesan agar para generasi muda terus memelihara persatuan dan kesatuan.

“Jaga persatuan dan kesatuan, jaga negeri ini dengan menjaga diri kita masing masing. Jangan mau dipecah belah,”  kata dia.

Rycko memberikan contoh kuatnya persatuan dan kesatuan melalui salah satu bukti sejarah yang terjadi pada tahun 1928, dimana seluruh pemuda duduk bersama membangun persatuan dan kesatuan hingga tercetusnya Sumpah Pemuda yang memberikan dampak besar bagi perjuangan para pahlawan bangsa dalam melawan penjajah.

“Karena pada waktu kita sendiri, kita tidak bisa melawan pejajah. Para pemuda membangun Persatuan dan Kesatuan melalui Sumpah Pemuda, dengan berbagai perbedaan kita satukan, negara ini menjadi kuat, Indonesia ada karena ada Persatuan dan Kesatuan,” ujarnya. 

Di satu sisi, Rycko mengingatkan generasi muda untuk waspada jika ada sekelompok oknum yang menggunakan ujaran kebencian dan mengarah kepada kekerasan dengan mengatasnamakan agama.

“Tidak satupun di dunia ini yang mengajarkan tentang kekerasan. Semua agama mengajarkan tentang kebaikan, cinta kasih, rahmatan lil alamin, perdamaian dan kemanusiaan,” katanya. 
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *