Kepala BNPT RI: Keberadaan dan Keberlanjutan RAN PE Masih Diperlukan

Nasional772 Dilihat

JAKARTA – Keberadaan dan keberlanjutan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE), memiliki arti sangat penting untuk menciptakan Indonesia yang aman dari radikalisme dan terorisme. Oleh karena itu, RAN PE dilanjutkan ke periode selanjutnya tahun 2025-2029 dan dengan mengedepankan pendekatan human security.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, dalam acara RAN PE Awards 2024, ditulis laman bnpt.go.id, Rabu (21/8/2024).

“Keberadaan dan keberlanjutannya (RAN PE) masih sangat diperlukan, dimana kelanjutan RAN PE tersebut akan lebih mengedepankan pendekatan human security yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB,” ujarnya.

Baca Juga: Tumpang Tindih Tugas dan Fungsi, Kepala BNPT RI Usulkan Perubahan SOTK

Rycko mengatakan, jika hingga Juli 2024 tercatat 93,3 persen atau sebanyak 126 aksi dalam RAN PE periode pertama telah terlaksana. Dampak positif yang dapat dirasakan di antaranya, tidak terdapat aksi terorisme sepanjang tahun 2023 hingga saat ini, peningkatan kesadaran dalam upaya pencegahan terorisme di level pusat dan daerah, hingga terciptanya resiliensi pada tingkat global.

Menurut Rycko, RAN PE juga telah menginspirasi pembentukan 7 Program Prioritas BNPT yang ditujukan untuk membangun ketahanan masyarakat khususnya kelompok rentan yaitu perempuan, anak dan remaja.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin mendukung penuh penetapan RAN PE 2025-2029.

Dirinya berpesan agar kolaborasi multipihak lebih diperkuat, fokus pada program kegiatan berdampak langsung dan nyata di masyarakat, meningkatkan peran perempuan dan perlindungan anak dalam upaya pencegahan, serta mendorong pemerintah daerah lebih aktif dalam pelaksanaan RAN PE.

Baca Lagi: Mahasiswa Harus Punya Kepekaan pada Tanda-tanda Mengarah ke Intoleransi

Ma’ruf Amin berharap, RAN PE periode selanjutnya dapat menjadi babak baru dalam menciptakan keamanan dan mendorong kontribusi seluruh pihak untuk terlibat dalam mencegah dan menanggulangi ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.

“RAN PE selanjutnya terus membantu meningkatkan kondisi aman tanpa ancaman dan menjadi motivasi bagi seluruh pihak untuk memberikan upaya terbaik dalam mencegah dan menanggulangi ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme,” katanya.

Menurut dia, pelaksanaan RAN PE periode pertama telah membuahkan hasil yang baik, di antaranya penurunan serangan aksi teror dan membaiknya indeks Indonesia dalam Global Terrorism Index.

Capaian ini, lanjut Ma’ruf Amin, merupakan hasil dari kolaborasi yang baik dan memberikan harapan yang besar bagi Indonesia khususnya dalam hal penanggulangan ekstremisme di tanah air.

“Ini adalah bukti nyata kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam melawan ekstremisme dan memberikan harapan besar dalam penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme di indonesia,” katanya.

Penerima Penghargaan RAN PE Awards 2024

 

Dalam RAN PE AWARDS 2024, terdapat 6 kategori penerima penghargaan di antaranya:

  1. Kategori Inisiator dan Berkomitmen dalam Pelaksanaan RAN PE, penghargaan diberikan kepada Kementerian Dalam Negeri, Kemenko Polhukam, Kementerian Luar Negeri, Provinsi Lampung, Provinsi Banten, Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bogor, Kabupaten Garut, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Lampung Tengah.
  2. Kategori Program Inovatif dan Berkelanjutan, penghargaan diberikan kepada Kemendikbud Ristek, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Provinsi Sulawesi Tengah, Wahid Foundation, Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia, Yayasan Empatiku, dan SETARA Institute.
  3. Kategori Inspiratif dan Berdampak Nyata dianugerahkan kepada Kementerian Agama, Kota Surakarta, Peace Generation, Yayasan Prasasti Perdamaian (YPP), dan Puat Kajian Radikalisme dan Deradikalisasi (PAKAR).
  4. Kategori Komitmen Gender Perspektif dalam RAN PE diberikan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Working Group on Women on Preventing and Countering Violent Extremism (WGWC), Society Against Radicalism and Violent Extremism Indonesia (SERVE).
  5. Kategori Inisiator Kolaborasi Multipihak jatuh kepada Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Barat, dan International NGO Forum on Indonesian Development (INFID).
  6. Kategori Mitra Pembangunan diberikan kepada USAID Harmoni, UN Women, Australia-Indonesia Partnership for Justice (AIPJ2), UNODC, UNDP, dan Uni Eropa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *