Kepala BNPT RI: Perlu Upaya Serius Mendorong Partisipasi Perempuan Sebagai Agen Perdamaian

Nasional1643 Dilihat

PURWAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Komjen. Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, menekankan pentingnya keterlibatan perempuan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.

Hal tersebut diungkapkan Rycko pada kegiatan Konferensi Nasional Working Group on Women and Preventing/Countering Violent Extremism (WGWC): Perempuan, Agensi, dan Pemberdayaan dalam Melawan Ekstremisme Kekerasan di Purwakarta.

Dikutip dari website bnpt.go.id, Kamis (9/5/2024), Rycko mengatakan, perempuan harus mampu menjadi agen perdamaian minimal di dalam keluarga mereka sendiri.

Oleh karenanya, BNPT RI mengapresiasi kontribusi WGWC selama ini dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan (P/CVE), dan berharap Konferensi ini dapat menghasilkan gagasan dan ide yang lebih memperkuat upaya-upaya P/CVE di tanah air.

Kegiatan Konferensi WGWC ini juga sejalan dengan salah satu program prioritas BNPT RI tahun 2024, yaitu: Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Remaja, dan komitmen Kepala BNPT bahwa BNPT selalu siap bekerja sama dengan WGWC.

“Perlu upaya serius untuk mendorong partisipasi aktif perempuan sebagai agen perdamaian yang dapat menumbuhkan community resilience yang dimulai dari menumbuhkannya di keluarga dan kemudian di komunitas,” ujarnya.

Sementara anggota Steering Committee WGWC, Debby Affianty, berharap apa yang telah dilakukan dalam WGWC dapat dikolaborasikan dengan Pemerintah Daerah agar hasilnya dapat berdampak sampai ketingkat masyarakat.

“Kami berharap kerja-kerja WGWC dapat dikombinasikan dengan Pemda untuk dapat dikomunikasikan di akar rumput (untuk hasil yang lebih berdampak),” kata dia.

Senada dengan anggota Steering Committee WGWC, Dicky Darmawan, melihat pentingnya kolaborasi dalam mengatasi upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme yang mengarah pada terorisme di daerah, khususnya dengan lebih melibatkan perempuan yang didukung oleh berbagai lapisan masyarakat.

“Melalui Peraturan Bupati telah mengeluarkan RAD PE yang bertujuan untuk mengajak seluruh komponen di Purwakarta untuk mengatasi ancaman dan potensi ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme,” kata Perwakilan Bupati Purwakarta ini.

Sebagai informasi, WGWC sendiri telah memulai gerakan kolektif kerja penguatan pengarusutamaan gender dalam PCVE sejak 2017 dengan mengadopsi agenda WPS (Women, Peace and Security) dalam membaca perkembangan radikalisme dan memformulasi strategi untuk menguatkan keterlibatan perempuan di dalamnya.

Selama 7 tahun perjalanannya, WGWC meyakini bahwa memperkuat agensi perempuan sangat penting untuk membentuk masyarakat yang lebih inklusif dan adil.

Pemberdayaan ini diharapkan memiliki dampak positif pada upaya deradikalisasi, memfasilitasi reintegrasi individu ke dalam masyarakat, dan mendukung proses pemulihan bagi korban terorisme secara berkelanjutan. Selanjutnya Konferensi WGWC yang berlangsung 5-8 Mei 2024 akan membahas agenda kepemimpinan WGWC.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *