DEPOK – Semangat merawat keindonesiaan perlu terus dipupuk di tengah derasnya arus kemajuan teknologi dan penyebaran ideologi transnasional, termasuk ideologi radikal terorisme.
Generasi Y dan Z rentan terpapar ideologi radikal terorisme, mengingat mereka menjadi pengguna aktif media sosial.
Demikian diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar, saat mengisi kuliah umum terkait Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Senin (8/8).
“Banyak propaganda memanfaatkan derasnya arus kemajuan teknologi. Karakteristik propaganda di antaranya bertentangan dengan konstitusi negara, memiliki tujuan tertentu seperti motif politik, menghalalkan segala cara, termasuk cara-cara kekerasan dalam mencapai suatu tujuan,” ujarnya.
Kejadian terpengaruh-nya anak usia muda dengan konten radikal terorisme bukan sekadar isapan jempol. Untuk itu, dirinya mengingatkan mahasiswa baru untuk lebih selektif dan waspada terhadap konten yang dikonsumsi setiap hari.
Baca Lagi: Kepala BNPT: Tragedi Bom JW Marriott, Pengingat Bahaya Terorisme
“Kita perlu waspada, beberapa peristiwa di negara kita yang berkaitan dengan aksi bom bunuh diri tidak lepas dari usia remaja dan pemuda, terutama rentang umur 17 sampai 30 tahun,” katanya.
Boy mengajak 9.000 mahasiswa baru UI untuk selalu mengingat empat konsensus bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
Empat konsensus bangsa Indonesia tersebut adalah mengakui perbedaan dari Sabang sampai Merauke, tetapi memiliki satu tujuan, yaitu kokoh-nya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Nilai-nilai keindonesiaan itu adalah pluralis, toleran, mengedepankan persatuan dan kesatuan, ucapnya melanjutkan. Oleh karena itu, ia mengajak Mahasiswa UI untuk menjadi yang terdepan dalam menjaga Indonesia dari ideologi yang bertentangan dengan bangsa ini.
Selain mencari dan mengembangkan ilmu berdasarkan fakultas masing-masing, tak kalah pentingnya mahasiswa UI untuk membangun dan menjaga karakter keindonesiaan.
“Karakter keindonesiaan itu majemuk, toleran, berjiwa patriot, dan memiliki semangat bela negara,” kata dia.
1 komentar