JEMBER – Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan (Warung) NKRI dikonsepkan sebagai pusat kontra narasi, dimana narasi-narasi kebangsaan dan nasionalisme terus dirawat dan ditransformasikan melalui dialog-dialog kebangsaan yang setara, aktif dan inklusif di warung NKRI itu sendiri.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar, saat menghadiri kegiatan Warung NKRI di Karimata, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (26/2/2023).
“Ada pihak – pihak yang ingin Indonesia penuh kekacauan banyak konflik. Maka, Warung NKRI ini dipakai untuk merawat narasi-narasi kebangsaan dan nasionalisme. Serta membangun narasi untuk waspada terhadap paham paham yang salah,” ujarnya.
Ia berharap, kelak dialog-dialog yang dihadirkan di Warung NKRI Karimata dapat melahirkan daya cegah dan daya tangkal kolektif, dalam rangka menguatkan pertahanan bangsa dari ideologi terorisme.
“Kita kuatkan pertahanan bangsa kita dari ideologi terorisme, lewat dialog-dialog di Warung NKRI Karimata. Sehingga melahirkan daya cegah dan daya tangkal yang kolektif,” kata dia.
Sementara Bupati Jember, Hendy Siswanto. menuturkan, banyak kegiatan dan program pemerintah yang berpihak pada keberagaman. Ia pun memastikan, pemerintah secara tegas menolak paham-paham intoleransi.
“Kami punya kegiatan-kegiatan yang menjunjung tinggi keberagaman. Seperti, kami 16 November 2022 memecahkan rekor MURI dengan Gebyar Angklung yang dimainkan oleh 3200 peserta, terdiri dari beragam suku dan agama. Lalu, kami punya Desa Sukoreno di Kecamatan Umbulsari yang kami namai Desa Toleransi karena berdirinya beberapa bangunan tempat ibadah dalam satu gang,” katanya.