Ketegangan Memuncak, Xi Jinping Perintahkan Militer Cina Siaga Perang dengan Taiwan

JAKARTA – Presiden Cina, Xi Jinping, baru-baru ini memerintahkan militer negaranya untuk meningkatkan kesiapan menghadapi kemungkinan perang, menyusul meningkatnya ketegangan dengan Taiwan.

Dalam kunjungannya ke brigade Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat pada 17 Oktober 2024, Xi menekankan pentingnya “meningkatkan kemampuan pencegahan strategis dan kemampuan tempur” pasukan.

Dikutip dari Antara, Senin (21/10/2024), Xi Jinping menegaskan bahwa militer harus “secara komprehensif memperkuat pelatihan dan persiapan perang”, memastikan bahwa angkatan bersenjata memiliki “kemampuan tempur yang solid”.

Baca Juga: Protes Lidia Thorpe: “Anda Bukan Rajaku”, Hiasi Kunjungan Raja Charles ke Australia

Pernyataan ini muncul setelah Cina melaksanakan latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan, yang mencakup penempatan jet tempur, pesawat tak berawak, kapal perang, dan kapal penjaga pantai.

Latihan ini menuai kritik dari Taiwan, yang menyebut tindakan tersebut sebagai provokatif dan mengancam keamanan regional.

Ketegangan antara Taiwan dan Cina telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Beijing mengklaim bahwa Taiwan adalah bagian dari wilayahnya dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mengembalikan pulau tersebut ke dalam cengkeraman Cina.

Perselisihan ini bermula dari perang saudara Cina yang berakhir pada 1949, di mana pasukan nasionalis di bawah Chiang Kai-shek dikalahkan oleh komunis Mao Zedong dan melarikan diri ke Taiwan.

Sejak saat itu, Taiwan dan Cina telah diperintah secara terpisah, meskipun Taiwan memiliki keinginan untuk memerdekakan diri.

Peningkatan aktivitas militer Cina di sekitar Taiwan telah menarik perhatian komunitas internasional. Para pejabat di Taipei telah memperingatkan bahwa latihan militer tersebut tidak hanya mengancam Taiwan, tetapi juga stabilitas kawasan Asia-Pasifik secara keseluruhan.

Dalam konteks ini, Xi Jinping menekankan bahwa militer harus “secara kuat menjaga keamanan strategis dan kepentingan inti negara”.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *