JAYAPURA – Serangan kelompok bersenjata di Papua kembali menyasar penerbangan sipil. Polda Papua, pada Jumat (16/2/2024) melaporkan, pesawat Asia One Air diserang menggunakan senjata api saat mendarat di Bandara Milawak, Distrik Boega, di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Meski tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, pesawat sipil tersebut mengalami rusak pada pintu bagian belakang.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Prabowo, mengatakan peristiwa penembakan itu terjadi ke pesawat Caravan Asia One Air PK-LTF hendak mendarat di Bandara Milawak sekitar pukul 09:52 WIT.
“Saat hendak melakukan pendaratan, dari sisi kanan terdengar suara tembakan yang mengarah ke badan pesawat tersebut,” ujarnya dikutip laman republika, Senin (19/2/2024).
Personel keamanan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menjadi otoritas pengamanan objek vital tersebut sempat melakukan tembakan balasan untuk mengantisipasi serangan ke arah pesawat berpenumpang sipil tersebut.
Diketahui, kata Kombes Benny, tembakan tersebut berasal dari Kampung Ambobra. Kepolisian, maupun TNI, belum dapat mengidentifikasi kelompok bersenjata mana yang melakukan serangan tersebut.
Akan tetapi, dari informasi yang dihimpun, kelompok bersenjata tersebut berasal dari Kamoung Ambobra yang turun gunung ke wilayah Julukoma, di Distrik Boega untuk membuat keonaran.
“Tidak ada korban jiwa dalam serangan oleh OTK tersebut. Akan tetapi, dari insiden itu, pesawat Asia One Air PK-LTF tersebut mengalami kerusakan di bagian pintu belakang akibat tembakan peluru tajam yang tembus ke bagian belakang sisi pesawat,” katanya.
Dari insiden tersebut, aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan pengamatan, dan pengawasan. Pun melakukan patroli ke sejumlah lokasi untuk mengantisipasi adanya serangan susulan. Aparat keamanan juga turun ke sejumlah perkampungan untuk berjaga-jaga memberikan rasa aman bagi masyarakat biasa.
Oleh karena itu, Benny meminta agar masyarakat tidak terprovokasi oleh kelompok bersenjata untuk melakukan aksi-aksi yang merugikan masyarakat lainnya.