PALANGKA RAYA – Untuk menekan penyebaran paham radikal di masyarakat, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdatul Ulama (NU), Kalimantan Tengah (Kalteng) mendirikan klnik konseling korban radikalisme di Kota Palangka Raya.
Pengamat terorisme yang juga anggota komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Mohammad Dawam, menyambut baik pendirian klinik tersebut.
Dirinya menilai, klinik konseling ini merupakan pertama di Indonesia yang melibatkan unsur masyarakat dalam upaya mencegah radikalisme di Indonesia.
“Terkait pelaksanaannya, yakni penguatan penguatan konsep deradikalisasi di Indonesia. Kalau di klinik ini dilaksanakan dialog secara khusus, sehingga yang dulunya terpapar gerakan radikalisme ekstrim keagamaan bisa dilakukan diskusi sehingga bermanfaat bagi bangsa dan negara,” ujarnya di Palangkaraya, Jumat (23/12/2022).
Senada, Ketua Lakpesdam NU Kalteng, M Roziqin, menambahkan jika dirinya sering sekali mendapat aduan dari masyarakat terkait adanya radikalisme yang berkembang di Kalteng.
Pihaknya juga menggandeng unsur Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), TNI-Polri dan pemerintah daerah. Sehingga penyebaran paham radikal dapat diatasi secara menyeluruh.
“Ini akan ditindaklanjuti dengan TOF atau Training of Fasilitators yang melibatkan stakeholder seperti BNPT, FKPT, TNI-Polri dan Kesbangpol untuk mengedukasi mereka sehingga tercipta mekanisme operasional,” kata dia.
Roziqin menghimbau masyarakat, apabila ada anggota keluarga atau sanak saudara yang terpapar paham radikal untuk segara berkonsultasi, tanpa dipungut biaya agar dapat dilakukan pembinaan lebih lanjut.
“Dengan adanya klinik tersebut, korban diharapkan lebih leluasa untuk bercerita tanpa harus takut,” katanya.