Kolaborasi BNPT dan Pupuk Indonesia: Pemulihan Penyintas Terorisme di Indonesia

Nasional756 Dilihat

BOGOR – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjalin kerjasama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan memberikan bantuan senilai Rp998.300.000 sepanjang tahun 2024. Bantuan ini ditujukan untuk mendukung pemulihan 61 orang penyintas terorisme di Indonesia.

Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Kepala BNPT, Komjen. Pol. Eddy Hartono dan Direktur Sumber Daya Manusia PT Pupuk Indonesia, Tina T. Kemala Intan, di Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana, Bogor, Senin (2/12/2024).

“Sinergi antara BNPT dan berbagai stakeholder, termasuk PT Pupuk Indonesia ini, membuktikan bahwa negara hadir bagi korban tindak pidana terorisme,” ujarnya.

Bantuan yang disalurkan mencakup dukungan psikososial dan medis, sebagai bagian dari implementasi Undang-Undang No. 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Baca Juga: Pengamat Kritisi Usulan Penempatan Polri di Bawah TNI atau Kemendagri

Tina T. Kemala Intan mengungkapkan komitmen perusahaan untuk terus mendukung pemulihan korban terorisme.

“Kami gembira dapat secara langsung menyerahkan dukungan pemulihan ini untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat,” kata Tina.

Ia menambahkan, upaya pemulihan merupakan langkah penting dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang kuat dan inklusif.

Valeriana Silitubun, salah satu penerima bantuan yang merupakan korban bom Gereja Katedral Makassar 2021, menyampaikan harapannya kepada BNPT agar terus melaksanakan kebijakan dan program-program nasional dalam penanggulangan terorisme.

“Semoga BNPT dan jajarannya selalu menjalankan amanah dalam melaksanakan strategi dan program nasional untuk seluruh korban di Indonesia,” katanya.

Sebagai informasi tambahan, pada periode 2022 dan 2023, PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyalurkan bantuan senilai Rp926.428.000 untuk pemulihan korban terorisme.

Langkah ini menunjukkan konsistensi dan komitmen perusahaan dalam mendukung upaya penanggulangan terorisme di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 komentar