Kolaborasi Strategis Indonesia dan Slowakia dalam Penanggulangan Terorisme

Nasional841 Dilihat

JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Slowakia mengukuhkan komitmen bilateral dalam penanggulangan terorisme.

Dalam pertemuan Joint Working Group (JWG) kedua yang berlangsung di Jakarta pada 6 Desember, Deputi Kerja Sama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto, menekankan pentingnya fokus pada perlindungan anak sebagai korban terorisme.

“Anak-anak yang terpapar pada konflik, seperti kasus yang terjadi di Slowakia, adalah korban sejati. Kami berharap isu ini dapat menarik perhatian internasional,” ujarnya dikutip pada situs bnpt.go.id, Minggu (8/12/2024).

Baca Juga: Banjir Melanda Sidareja, Cilacap: Warga Terpaksa Mengungsi dan Kewaspadaan Meningkat

Ini menunjukkan bahwa tatanan sosial menjadikan anak-anak sasaran empuk bagi kejahatan terorisme, sehingga perlindungan mereka perlu menjadi prioritas dalam agenda global.

Lebih lanjut, tantangan dalam penanggulangan terorisme kini semakin kompleks. Andhika menyoroti bagaimana perempuan dan anak tidak hanya berperan sebagai korban.

“Meskipun upaya penanggulangan terorisme telah menunjukkan hasil positif, ancaman tetap ada, khususnya dengan keterlibatan perempuan dan anak dalam aktivitas terorisme, baik sebagai korban maupun pelaku,” jelasnya.

Dari pihak Slowakia, Major Martin Baran, Senior Specialist Referent dari Anti-Terrorism Center, menjelaskan langkah-langkah yang diambil untuk menangani radikalisasi individu dan pengungsi yang kembali dari zona konflik.

“Kami memanfaatkan teknologi canggih untuk memantau radikalisasi online, memperkuat kontrol perbatasan, dan berbagi intelijen,” ujarnya.

Pendekatan ini sangat penting untuk mencegah ekstremisme dan mendukung deradikalisasi, terutama di era digital saat ini.

Baca Lagi: Ibu Kota Nusantara: Target Desember 2024 Perkantoran dan Hunian Siap

Kolaborasi antara BNPT dan Slowakia bertujuan untuk menciptakan standar penanganan terorisme yang lebih komprehensif, mencakup segala aspek, mulai dari pencegahan hingga rehabilitasi korban.

Pertemuan lanjutan direncanakan untuk membahas implementasi agenda yang telah disepakati serta meninjau keberhasilan program-program yang tengah berjalan. Ini menunjukkan keseriusan kedua negara dalam membangun sistem yang lebih efektif dan humanis dalam penanggulangan terorisme.

Sejak memulai kerja sama pada 2019, Indonesia dan Slowakia terus menunjukkan komitmen yang tinggi untuk menghadapi ancaman terorisme global. Mereka sepakat untuk berbagi pengalaman dan strategi, khususnya dalam perlindungan anak serta penguatan sistem deradikalisasi.

Baca Lagi: Menyambut Natal dan Tahun Baru: Destinasi Liburan Terbaik di Bali

Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model kerja sama bilateral yang produktif dan inovatif di tingkat internasional, serta menginspirasi negara lain untuk mengambil langkah serupa.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, kolaborasi ini menunjukkan harapan baru dalam penanggulangan terorisme yang lebih responsif dan bertanggung jawab.

Perlindungan anak sebagai inti dari agenda penanggulangan terorisme harus terus diperjuangkan, agar anak-anak yang menjadi korban dapat mendapatkan perhatian dan perlindungan yang layak.

Kerja sama Indonesia dan Slowakia menjadi contoh nyata bagaimana negara-negara dapat bersatu dalam menghadapi ancaman global, sambil tetap menjaga hak asasi manusia, terutama bagi anak-anak yang terjebak dalam konflik. Melalui langkah ini, diharapkan dapat tercipta dunia yang lebih aman bagi generasi mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar