Komandan Korps Marinir Beberkan Penyebab Kematian Dokter Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Yonif 7 Marinir

Kabar Mabes, Nasional887 Dilihat

JAKARTA – Kematian Lettu Laut (K) Eko Damara, dokter Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Yonif 7 Marinir yang meninggal dunia pada tanggal 27 April 2024, menimbulkan spekulasi di masyarakat.

Keterangan dari pihak keluarga almarhum, menyebutkan adanya kejanggalan atau ketidakwajaran atas meninggalnya almarhum Eko Damara di Kotis Koramil Dekai, Kodim 1715 Yahukimo Papua Pegunungan.

Menanggapi hal tersebut, Komandan Korps Marinir (Dankormar), Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi, menjelasakan kejadian yang sebenarnya, serta sebab musabab Lettu Laut (K) dr. Eko Damara melakukan bunuh diri (bundir).

“Sebetulnya jujur saya sampaikan, selaku Komandan Korps Marinir tidak ingin menyampaikan hal ini didepan rekan-rekan media. Saya sudah berupaya, berusaha berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk diselesaikan atau bermediasi secara kekeluargaan guna menjaga marwah dan martabat keluarga almarhum, tetapi berjalannya waktu pihak keluarga mengambil langkah lewat jalur media,” ujar Endi Supardi dikutip dari website tni.mil.id, Rabu (22/5/2024).

Dalam keterangannya dihadapan awak media, Komandan Korps Marinir menyampaikan sungguh disayangkan, karena Korps Marinir dari awal ingin sekali menjaga marwah dan martabat keluarga almarhum tetapi Tuhan berkendak lain.

Berdasarkan hasil investigasi, dapat disimpulkan bahwa meninggalnya Lettu Laut (K) dr. Eko Damara karena bunuh diri. Hal ini diperkuat dengan bukti-bukti hasil investigasi dan saksi-saksi saat kejadian yang di hadirkan dalam Press Conference secara virtual langsung dari Yahukimo Papua Pegunungan.

Menurut Endi, dari hasil investigasi, Lettu Laut (K) dr. Eko Damara menembakkan diri dengan Senjata SS2 Varian 1 dalam keadaan duduk, badan bersandar pada dinding serta posisi kedua kaki korban lurus ke depan.

“Dapat dipastikan Lettu Laut (K) dr. Eko Damara melakukan tindakan bunuh diri menggunakan senjata SS2-V1, dengan tangan kanan memegang pistol grip, sedangkan tangan kiri memegang lade senjata, dan ujung laras menempel pada pelipis kanan, dengan kepala miring ke kanan dan menembak diri dengan cara menarik picu senjata SS2-V1 menggunakan ibu jari tangan kanan. Karena hentakan tembakan tersebut mengakibatkan kepala terhempas ke kiri, laju proyektil menembus dari pelipis kanan ke tempurung kepala bagian kiri atas,” jelasnya.

Dari hasil investigasi, penyebab kematian bunuh diri Lettu Laut (K) dr. Eko Damara adalah karena almarhum terlilit hutang sekitar Rp.819.027.038 yang digunakan untuk judi online.

“Almarhum meminjam uang dibeberapa Bank juga perorangan baik dilingkungan Satgas maupun sebelum Satgas,” katanya.

Diakhir keterangannya, Komandan Korps Baret Ungu mengajak untuk mendoakan Lettu Laut (K) dr. Eko Damara. “Semoga Almarhum diampuni segala dosa-dosanya oleh Allah SWT, Kita yakin dan percaya Tuhan adalah Maha Pemaaf, pemaafnya Tuhan lebih besar dari dosa yang kita perbuat,” ujar dia mengakhiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar