Kominfo: Stop Sebar Hoaks Soal Virus Corona

Nasional3 Dilihat

JAKARTA – Penyebaran virus Corona menjadi momok menakutkan akhir-akhir ini. Bahkan tak jarang, sebagian pengguna internet alias warganet menggunakan jejaring sosial dengan menyebar informasi palsu atau hoaks terkait virus mematikan itu.

Oleh karena itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, meminta masyarakat bijak menggunakan media sosial dalam memilih dan menyebarkan informasi tersebut.

“Ini murni masalah kesehatan dan karena itu mengaculah pada referensi utamanya, yang disampaikan oleh institusi resmi,” ujarnya di Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Johnny mengaku pihaknya mendeteksi ada penyebaran hoaks dan disinformasi tentang virus corona di media sosial. Meski demikian, jumlahnya tak disebutkan. Karenanya, berharap masyarakat untuk tidak sembarangan mengaitkan berbagai bidang dengan virus corona.

Ia menegaskan, hingga saat ini belum ada penyebaran virus corona di Indonesia, apalagi pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah menyebarkan informasi tentang penyakit tersebut, salah satunya mengenai gejala yang timbul.

Dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menjelaskan, Coronaviruses (CoV) merupakan virus jenis baru yang belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Coronavirus novel (nCoV) berawal dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV).

Virus corona adalah zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Investigasi terperinci menemukan bahwa SARS-CoV ditularkan dari kucing luwak ke manusia dan MERS-CoV dari unta dromedaris ke manusia.

“Beberapa coronavirus yang dikenal beredar pada hewan yang belum menginfeksi manusia,” tulis WHO.

Menurut WHO, untuk tanda-tanda umum infeksi corona yakni gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas, dan kesulitan bernafas. Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Karena itu, WHO menyebut untuk mencegah penyebaran infeksi virus terebut maka dapat dilakukan mencuci tangan secara teratur, menutupi mulut dan hidung ketika batuk dan bersin, memasak daging dan telur dengan saksama.

Namun yang terpenting, yakni menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *