Konflik Israel-Hizbullah: Serangan Udara Israel Hancurkan Aitou, 21 Orang Terbunuh

Internasional, Ragam479 Dilihat

JAKARTA – Israel melanjutkan serangan militernya terhadap militan Hizbullah di Lebanon, dengan serangan udara terbaru menghantam Aitou, yang mayoritas penduduknya adalah Kristen, dan menewaskan setidaknya 21 orang pada Senin (14/10/2024). Serangan ini merupakan bagian dari operasi militer yang lebih luas, yang sebelumnya lebih terfokus pada wilayah selatan Lebanon dan Lembah Bekaa di timur, serta pinggiran kota Beirut.

Menurut Wali Kota Aitou, Joseph Trad, dikutip dari CNBC, Selasa (15/10/2024), delapan orang lainnya juga terluka akibat serangan tersebut, yang menghancurkan sebuah rumah yang disewa oleh keluarga pengungsi. Tim penyelamat yang dikerahkan ke lokasi serangan terlihat berusaha mencari korban di bawah reruntuhan, sementara pemandangan kendaraan terbakar dan pohon-pohon tumbang semakin memperparah suasana pasca-serangan.

Sebagai respons terhadap meningkatnya serangan, Israel memerintahkan evakuasi warga dari 25 desa di Lebanon selatan ke area di utara Sungai Awali, sekitar 60 km dari perbatasan Israel. Di perbatasan Masnaa dengan Suriah, keluarga seperti pasangan Jalal Ferhat dan Amal Tefayeli berusaha melarikan diri dari Lebanon setelah merasakan dampak serangan yang mendekat ke rumah mereka.

Baca Juga: KRI Diponegoro: Kapal Perang Kebanggaan TNI AL

Di Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi pangkalan militer setelah serangan drone Hizbullah menewaskan empat tentara pada hari sebelumnya. Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan melanjutkan serangannya terhadap kelompok yang didukung Iran tersebut “tanpa ampun” di seluruh Lebanon, termasuk di Beirut.

Di Israel tengah, situasi semakin tegang dengan sirene peringatan yang berbunyi. Militer Israel melaporkan bahwa tiga proyektil yang ditembakkan dari Lebanon berhasil dicegat, meskipun tidak ada laporan korban luka. Dalam pernyataan resminya, militer Israel menyebutkan bahwa Hizbullah telah menembakkan sekitar 115 proyektil ke arah Israel pada hari yang sama.

Konflik antara Israel dan Hizbullah telah kembali memanas sejak setahun lalu, ketika Hizbullah mulai meluncurkan roket ke Israel sebagai dukungan terhadap Hamas saat perang Gaza berlangsung. Dalam rentang waktu ini, serangan Israel di Lebanon telah menewaskan lebih dari 2.300 orang, dengan mayoritas korban tercatat sejak akhir September, seiring Israel memperluas operasi militernya.

Penting untuk dicatat bahwa data ini tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan, sementara Israel menyatakan bahwa serangan mereka bertujuan untuk memulangkan puluhan ribu pengungsi yang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Israel utara.

Konflik ini telah menciptakan situasi kemanusiaan yang sangat mendesak di Lebanon, dan memicu ketegangan yang semakin meningkat di wilayah tersebut. Upaya penyelamatan dan evakuasi terus dilakukan, sementara masyarakat internasional berharap akan adanya jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *