KRI Sultan Iskandar Muda: Diplomasi Maritim Indonesia di Lebanon

JAKARTA – Kehadiran KRI Sultan Iskandar Muda-367 (KRI SIM-367) di Beirut, Lebanon, pada 15 Januari 2025, menandai langkah penting dalam diplomasi maritim Indonesia.

Dalam rilis Pusat Penerangan (Puspen) TNI di Jakarta, Jumat (18/1/025), Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah sebagai Dansatgas Maritime Task Force (MTF) KONGA XXVIII-P/UNIFIL, kedatangan kapal perang ini disambut antusias oleh berbagai pihak di Lebanon.

Dalam misi ini, 120 prajurit KRI SIM-367 berkomitmen untuk memperkuat hubungan internasional serta melaksanakan tugas mulia dalam mendukung perdamaian dunia.

Momen ini bukan hanya simbolis, tetapi juga menggambarkan komitmen Indonesia dalam memberikan kontribusi positif melalui misi internasional.

Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Lebanon, Ahmad Rahmadhan, dalam kesempatan itu mengatakan pentingnya keberadaan prajurit Indonesia di misi PBB sebagai representasi kedaulatan dan martabat bangsa.

Baca Juga: Kolaborasi BNPT dan Muhammadiyah Cegah Radikalisasi

Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Muhammad Ali, memberikan arahan kepada seluruh prajurit yang tengah bertugas.

Ia menekankan pentingnya setiap prajurit untuk menjaga kualitas dan profesionalisme mereka.

“Misi internasional tidak hanya sebagai tugas, tetapi juga sebagai pengangkatan derajat Indonesia di mata dunia. Pastikan setiap tindakan mencerminkan karakter bangsa,” tegas Laksamana Ali.

Pernyataan ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam meningkatkan kapasitas angkatan lautnya untuk berkontribusi dalam misi-misi internasional, di mana prajurit Indonesia tidak hanya berperan sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai duta budaya dan perdamaian.

Kegiatan yang berlangsung setelah penyambutan adalah sesi pertukaran informasi mengenai rencana kegiatan KRI SIM-367 di daerah misi Lebanon.

Diskusi tersebut bertujuan untuk memperkenalkan situasi serta kondisi yang dihadapi oleh pasukan dalam melaksanakan misi perdamaian di bawah naungan PBB.

Pertukaran informasi ini penting untuk memastikan bahwa setiap misi yang dilaksanakan sesuai dengan standar internasional dan harapan masyarakat Lebanon, serta untuk membangun kerjasama yang produktif dengan pihak lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *