JAKARTA – Langkah Pemerintah menekan pandemi Covid-19, merupakan upaya seluruh komponen bangsa. Sesuai kebijakan Pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, TNI telah melaksanakan beberapa langkah konkrit yaitu operasi penanganan medis, operasi pengamanan, dan operasi dukungan.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, melalui video conference di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada acara Web Internet Seminar (Webinar) KBRI Singapura, Kamis (14/5/2020).
Hadi mengatakan, TNI mengambil kebijakan untuk penggunaan kekuatan TNI dalam rangka Operasi Militer Selain Perang (OMSP), dalam membantu Pemerintah pada kegiatan bantuan kemanusiaan (civic mission), khususnya penanggulangan bencana alam dan pengungsian, penanganan wabah penyakit, pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan atau Search And Rescue (SAR) serta pengamanan pelayaran dan penerbangan.
Karena itu, operasi penanganan medis telah dilaksanakan beberapa kegiatan, di antaranya menyiapkan tiga unit Rumah Sakit (RS) sebagai tempat rujukan utama dan 19 RS sebagai tempat rujukan pendukung. Disamping fasilitas kesehatan di darat, juga disiapkan Kapal Bantu Rumah Sakit KRI dr. Soeharso dan KRI Semarang serta lima unit Rumah Sakit Lapangan dari Batalyon Kesehatan TNI .
Selanjutnya, untuk operasi pengamanan, TNI telah melaksanakan berbagai kegiatan. Pertama, pengamanan perbatasan darat dan laut dengan menggelar kekuatan teritorial TNI dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) gabungan, yaitu KRI dan pesawat patroli maritime.
“Satuan teritorial dan pengamanan perbatasan membantu pemeriksaan arus orang masuk di pelabuhan, bandara, Pos Lintas Batas Nasional (PLBN) serta mengawasi jalur-jalur tikus yang dapat digunakan di sepanjang perbatasan dengan negara tetangga,” katanya.
Kedua, pengamanan jalur logistik untuk menjamin keamanan rantai logistik selama diberlakukannya Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di sebagian Provinsi dan Kabupaten/Kota.
“Ini dilaksanakan dengan koordinasi yang ketat bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Polri, Kementerian, dan Lembaga terkait khususnya dalam distribusi Jaring pengaman sosial di berbagai daerah,” ujarnya.
Ketiga, pengamanan PSBB yang dilakukan bersama instansi terkait berupa patroli bersama, untuk menegakkan aturan PSBB dan larangan mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri yang diterapkan di tengah masyarakat.
Kesadaran masyarakat luas sangat penting, lanjut Hadi, apalagi saat ini vaksin belum ditemukan dan harus memutus rantai penyebaran melalui berbagai protokol yang telah ditetapkan Pemerintah bersama Gugus Tugas.
“TNI juga melaksanakan pengamanan di titik-titik pemeriksaan termasuk di jalur-jalur yang digunakan untuk mudik,” ujar dia.
Hadi menambahkan, operasi dukungan yang dilaksanakan TNI, antara lain membantu mendistribusikan alat kesehatan ke berbagai provinsi, menggunakan pesawat angkut dan truk-truk TNI. Bahkan turut membantu mendata masyarakat yang berhak menerima bantuan sosial, penyaluran bantuan logistik ke masyarakat yang membutuhkan, menggelar dapur umum di seluruh wilayah Kotama Operasi TNI guna membantu kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
“Memberikan bantuan perkuatan kepada Polri untuk mengantisipasi tindakan kriminal anarkis ataupun konflik sosial,” kata Hadi.