JAKARTA – Penjagaan laut Natuna, Kepulauan Riau terus ditingkatkan, alhasil tiga unit kapal berbendera luar diamankan. Ketiganya adalah kapal Vietnam diduga melakukan pencurian ikan (illegal fishing). Kapal-kapal itu kini dibawa petugas ke Pontianak, Kalimantan Barat.
“Tanggal 30 (Desember 2019) kemarin, disampaikan kita sudah menangkap 3 kapal (Vietnam) sekarang sudah ada di Pontianak,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo, di Jakarta, Senin (6/1/2020).
Menurut Edhy, meski ada perlawan yang sengit terhadap petugas saat proses penangkapan tiga kapal Vietnam. Namun berhasil diamankan. “Yang pasti semangat mereka (petugas) berapi-api menjaga kedaulatan,” katanya.
Edhy mengatakan, sesuai instruksi Menkopolhukam, Mahfud MD, kini pihaknya tengah memperkuat pengawasan di perairan Indonesia. “Yang jelas pengawasan terus, dengan kemampuan yang kita lakukan, dengan mandat yang kita dapat,” katanya.
Selain itu, Edhy mengaku perairan Natuna menjadi tempat lalu lalang kapal asing. Setidaknya dari data Sistem Monitoring Skylight ada 1.000 kapal asing lalu lalang di kawasan laut Natuna setiap hari.
Dari 1.000 kapal tersebut, tambah Edhy, ada sebatas kapal dagang, transportasi, dan nelayan. Bila kapal penangkap ikan asing yang beroperasi di laut tersebut, maka pihaknya tak segan mengambil tindakan.
“Jika kapal penangkap ikan, maka ditegaskannya pemerintah melakukan tindakan,” kata dia.
Ia meminta, agar informasi yang diterima masyarakat terkait Natuna dicermati terlebih dahulu. Sehingga tak menimbulkan kegaduhan atau persoalan baru dengan negara lain.
“Kita jangan terpancing, terporovokasi, kita harus cool sikapi ini. Yang jelas kedaulatan di atas segala-galanya. Pihak media juga ikut mendinginkan suasana,” ujar Edhy.
Diketahui, dari data pemantauan sistem Monitoring Skylight pada April 2019, tercatat setidaknya 1.000 kapal asing lalu lalang di laut Indonesia.