JAKARTA – Para mantan narapidana kasus terorisme (napiter) atau mantan kombatan beserta para keluarganya yang berada di bawah naungan beberapa yayasan dan kini menjadi mitra binaan Subdit Bina Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), diharapkan bisa menjadi pelopor untuk menciptakan kerukunan, persatuan dan perdamaian di daerahnya masing-masing.
Hal tersebut dikatakan Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar, dalam sambutannya saat membuka acara silaturahmi dan Halal Bihalal bersama para mantan napiter dan kombatan (Mitra) BNPT yang dilakukan melalui video conference.
“Tentunya kami berharap bapak–ibu, ihwan-ahwat, ustad-ustazah semua sebagai mitra BNPT punya peran penting di daerahnya masing-masing dalam menciptakan sebuah perdamaian dan kerukunan, demi terciptanya persatuan bagi bangsa Indonesia,” ujarnya seperti dilansir BNPT di Jakarta, Sabtu (30/5/2020).
Selain mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri sekaligus memperkenalkan diri sebagai pejabat baru, Boy menjelaskan, kepada para mitra BNPT untuk bersama-sama berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan.
“Dalam kapasitas sebagai yayasan yang merupakan mitra BNPT, untuk bisa mengajak masyarakat di lingkungannya bisa bersatu mewujudkan sebuah kebaikan dan perdamaian,” kata dia.
Untuk itu dirinya sangat mengapresiasi para mitra BNPT yang sudah berinisiatif membentuk yayasan, sebagai sarana untuk pengaktualisasian diri, dengan harapan terciptanya sebuah lingkungan baru yang lebih positif dan mengembangkan potensi diri.
Yayasan juga diharapkan bisa memelopori kegiatan-kegiatan positif, seperti doa bersama demi kebaikan bangsa Indonesia, di lingkungan tempat tinggal serta untuk kesuksesan para pemimpin negara.
“Kami juga berharap yayasan ini menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa,” ujar dia.
Dirinya meminta para mitra agar tetap tulus melakukan kewajibannya sebagai warga negara melakukan bela negara. Karena bela negara bukan urusan aparat keamanan saja, tetapi seluruh elemen bangsa.
“Jadi bukan kelompok nasionalis saja yang menjadikan bangsa ini, tetapi juga keterlibatan para ulama-ulama besar. Artinya disitu sudah menjadi bagian pemikiran-pemikiran ulama-ulama Islam yang ikut melahirkan negara dan bangsa Indonesia ini,” ujarnya.
Boy meminta para mitra binaan BNPT untuk terus membela negara. Karena Indonesia adalah negara yang majemuk, dimana banyak sekali warga bangsa yang bergama, suku, maupun ras lain.
Ia mencontohkan negara besar seperti Yugoslawia yang saat ini bisa terpecah belah, karena tidak dapat menyatukan warga negaranya. “Kita bersyukur dengan kemajemukan, kita bisa hidup berdampingan secara damai,” kata dia.
“Kita punya FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) di setiap provinsi, kami mohon Deputi I, agar FKPT bisa dipertemukan dengan yayasan untuk saling bersilaturahmi agar bisa bersinergi, bersatu untuk membangun sebuah kebaikan,” katanya.
Boy meminta mitra di daerah bisa dalam satu wadah bersama untuk mewujudkan visi-misi BNPT dalam membangun Indonesia yang maju, aman, damai, adil dan sejahtera.
“Ini agar Kepala Daereah di masing masing yakni Gubernur, Bupati dan Walikota mengetahui bahwa ada mitra-mitra BNPT yang ada di daerah” uajr Boy.
Sementara Deputi I BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, mengatakan silaturahmi dan halal bihalal ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antara BNPT dalam menangkal ancaman terorisme.
“Tentunya dengan silaturahmi dan halal bihalal antara Kepala BNPT, bersama kami dan para mitra Subdit Bina Mayarakat bisa menjadi langkah awal mewujudkan bangsa Indonesia yang memiliki daya tangkal terhadap ancaman terorisme dengan mewujudkan Satu Tekad Indonesia Damai,” ujarnya.
Dengan silaturahmi dapat terus membantu pemerintah dalam pelaksanaan program deradikalisasi yang dilakukan secara berkesinambungan untuk menciptakan mitra yang solid dan mampu bekerjasama dengan pemerintah dalam menjaga perdamaian di Indonesia.
“Tujuan dari pembentukan yayasan itu salah satunya adalah untuk membantu pemerintah dalam program-program kampanye perdamaian dan kerukunan beragama,” katanya.
“Nanti kami akan membantu viralkan melalui Pusat Media Damai / PMD) yang kita miliki agar kegiatan yayasan-yayasan bapak-bapak semuanya dapat diketahui masyarakat secara luas,” Hendri menambahkan.
Ia menyarankan agar yayasan-yayasan mitra Subdit Bina Masyarakat dapat bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang ada di daerahnya masing-masing.
“Minimal dapat menjadi narasumber di beberapa bidang misalnya bidang agama maupun edukasi dalam kegiatan-kegiatan FKPT yang relatif banyak,” kata dia.