JAKARTA – KRI Frans Kaisiepo-368 melakukan manuver dalam final on task KRI Frans Kaisiepo-368 di Laut Mediterania di bawah bendera PBB menjelang transfer of authority ke KRI Diponegoro-365.
Gelaran latihan bersama ini melibatkan seluruh kekuatan MTF-UNIFIL yakni KRI Frans Kaisiepo-368 bersama dengan BNS Sangram-F113 (Bangladesh), FGS Baden Wuerttemberg F-222 (Jerman), TCG Yildrim F-243 (Turki), dan HS Limnos F-451 (Yunani) berlayar dalam formasi dan saling unjuk kemampuan di tengah Laut Mediterania, Minggu (07/01/2024).
Dari rilis Pusat Penerangan (Puspen) TNI di Jakarta, Senin (8/1/2024), pada penutupan latihan Advance Maneuvering Exercise tersebut, diadakan seremoni farewell sail past dan disaksikan langsung oleh MTF Commander RADM Dirk Gurtner dari Jerman.
“Semua kapal perang yang terlibat memberikan penghormatan kepada KRI Frans Kaisiepo-368 yang akan menyelesaikan misinya dan kembali ke Indonesia,” ujar Kabidpeninter, Letkol Cba Tedi Rudianto di Jakarta dalam rilis tersebut.
Pengibaran bendera Indonesia di atas kapal perang negara sahabat membuat Komandan dan seluruh Prajurit KRI Frans Kaisiepo-368 merasa haru dan bangga.
“Hal ini merupakan bentuk pengakuan serta penghormatan atas eksistensi dan kontribusi Indonesia,” katanya.
Latihan ini juga juga merupakan implementasi diplomasi militer dengan motif confidence building measure, security enhancement dan capacity building. Keikutsertaan dalam operasi dan latihan berskala Internasional menegaskan kemampuan TNI AL yang sebanding dengan angkatan laut dari negara-negara maju.
Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-N/ UNIFIL, Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh, menjelaskan tentang latihan yang telah di rancang UNIFIL.
“Latihan ini memiliki peran sentral dalam arsitektur perdamaian dunia untuk mempertajam naluri tempur, memperkuat interoperabilitas dan mempertinggi kesiapsiagaan operasional sebagai determinan keberhasilan mandat,” kata dia.