TANGERANG – Kerumunan warga saat terjadi kebakaran merupakan tantangan signifikan bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang. Situasi ini tidak hanya menghambat proses pemadaman, tetapi juga menimbulkan risiko bagi keselamatan masyarakat.
Gufron Falfeli, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD, menekankan bahwa kepadatan dan kendaraan yang berhenti untuk menyaksikan kejadian dapat mengganggu transmisi petugas pemadam kebakaran.
Pada kejadian kebakaran yang terjadi di pabrik kimia di Kecamatan Karawaci pada tanggal 28 Oktober 2024, banyak warga yang tertarik untuk melihat, yang menyebabkan enam jalur utama mengalami kemacetan. Dinas Perhubungan Kota Tangerang pun terpaksa mengalihkan arus lalu lintas di beberapa lokasi strategis.
Baca Juga: BNPT Ajak Lindungi Pemuda dari Ideologi Kekerasan di Peringatan Sumpah Pemuda ke-96
BPBD Kota Tangerang mengimbau masyarakat untuk memahami dan mematuhi peringatan saat terjadi kebakaran. Gufron menekankan pentingnya bagi warga untuk menjauh dan tidak berkerumun di lokasi kejadian agar petugas dapat beroperasi dengan optimal.
Kolaborasi antara masyarakat dan pihak berwenang sangat penting dalam situasi seperti ini. Dengan mengurangi kemacetan, kita tidak hanya membantu petugas, tetapi juga menjaga keamanan diri sendiri dan orang lain.
Sebagai langkah proaktif, BPBD juga mengadakan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjauh dari lokasi kebakaran. Upaya ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung efisiensi pemadaman kebakaran di masa depan.