Meningkatnya Kasus Virus Metapneumovirus di Cina: Apa yang Perlu Diketahui?

JAKARTA – Cina kini menghadapi lonjakan kasus infeksi virus pernapasan, khususnya virus Metapneumovirus (HMPV), yang menyebabkan keprihatinan di kalangan masyarakat dan meningkatkan tekanan di rumah sakit.

Kenaikan kasus ini menciptakan kekhawatiran akan kemungkinan wabah baru, mengingat pengalaman pahit negara itu dengan pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.

Dikutip pada situs Independent (independent.co.uk), Selasa (7/1/2025), HMPV pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 dan merupakan virus RNA untaian tunggal yang menular melalui tetesan pernapasan dan kontak dengan permukaan terkontaminasi.

Walaupun infeksi ini biasanya bersifat ringan, virus ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, terutama pada bayi, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Baca Juga: Program Indonesia Pintar 2025: Panduan Lengkap untuk Cek Penerima dan Pencairan

Gejala infeksi HMPV mirip dengan flu dan pilek, mencakup batuk, demam, hidung tersumbat, dan kelelahan. Dengan masa inkubasi virus ini berkisar antara tiga hingga enam hari. Berbeda dengan Covid-19, saat ini tidak ada vaksin atau pengobatan antiviral khusus untuk HMPV; penanganan lebih difokuskan pada manajemen gejala.

Lonjakan Kasus di Cina

Kasus HMPV meningkat pesat di provinsi-provinsi utara Cina, terutama di kalangan anak-anak. Lonjakan ini terjadi bertepatan dengan musim dingin, ketika banyak orang menghabiskan waktu di dalam ruangan—kondisi yang mendukung penyebaran virus pernapasan.

Meskipun peningkatan ini dicatat, otoritas kesehatan di Beijing menyatakan bahwa lonjakan infeksi pernapasan dalam musim dingin bukanlah hal baru, dan mereka menganggapnya sebagai fenomena musiman.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Cina telah mengimplementasikan langkah-langkah pemantauan baru dan memperkuat sistem pelaporan untuk pneumonia dengan penyebab yang tidak diketahui.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina melaporkan bahwa terdapat peningkatan dalam infeksi pernapasan, termasuk HMPV, selama musim dingin ini.

Apakah HMPV Dapat Menyebar ke Negara Lain?

Sejumlah kasus HMPV juga telah dilaporkan di Hong Kong, dan negara-negara tetangga seperti Kamboja dan Taiwan tengah memantau situasi dengan cermat.

Kementerian Kesehatan Kamboja telah mengeluarkan peringatan mengenai HMPV, menyatakan bahwa virus ini memiliki kemiripan dengan Covid-19 dan influenza.

Di India, otoritas kesehatan menyatakan bahwa meskipun ada peningkatan kasus, tidak perlu panik karena HMPV mirip dengan virus pernapasan lainnya yang menyebabkan gejala flu.

Atul Goel dari Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan India, menyatakan penting untuk tidak menganggap HMPV sebagai ancaman yang lebih besar daripada virus pernapasan lainnya.

Dalam mengatasi potensi kekhawatiran terhadap kesehatan masyarakat, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina menegaskan, pemerintah Cina sangat peduli dengan kesehatan warga negaranya serta wisatawan asing, menyatakan bahwa “perjalanan ke Cina adalah aman”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar