YOGYAKARTA – “Tidak ada satu pun kalimat yang dapat digunakan untuk menjelaskan bahwa situasi bangsa Palestina mengalami perbaikan. Tidak ada sama sekali”
Demikian dikatakan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, menyampaikan kuliah umum di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Senin (3/6/2024).
Sejak 7 Oktober 2023, lebih 2 juta orang terusir. Sekitar 36.284 orang terbunuh, 15.239 di antaranya adalah anak-anak. Sebanyak 196 personel PBB terbunuh, 82.057 luka-luka, 10 kuburan massal ditemukan di Gaza.
Kondisi ini juga diperparah dengan upaya-upaya pelemahan terhadap UNRWA, antara lain dengan dihentikannya bantuan donor kepada UNRWA.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Indonesia Mengecam Keras Serangan Israel ke Rafah
“Pelemahan secara sistematis UNRWA, bukan saja memperburuk pelayanan kepada para pengungsi, namun secara strategis untuk meniadakan isu pengungsi. Ini adalah tujuan strategis Israel,” katanya.
Selain itu, Retno juga menyampaikan ada upaya-upaya pelemahan two-state solution serta keanggotaan Palestina di PBB masih terus diveto.
Menurut Retno, diplomasi Indonesia untuk Palestina tidak pernah berhenti. Secara konsisten memegang prinsip dan nilai-nilai universal, dan terus mendukung perjuangan Palestina.
“Meski banyak sekali tekanan terhadap Indonesia, termasuk agar Indonesia segera menormalisasi hubungan dengan Israel. Karena kekokohan dalam berprinsip inilah maka Indonesia dihormati oleh dunia internasional,” kata dia.
Prioritas Indonesia Dukung Palestina
Retno juga menyampaikan prioritas-prioritas Indonesia dalam mendukung Palestina, di antaranya pertama, mendorong segera terciptanya gencatan senjata segera dan berkelanjutan (immediate and sustainable ceasefire).
“Tanpa ceasefire, upaya perbaikan situasi tidak akan terwujud,” imbuhnya.
Kedua, Indonesia akan terus mendukung kerja UNRWA dan mendorong negara lain untuk terus memberikan dukungannya. Indonesia telah memberi contoh dengan menaikkan kontribusinya kepada UNRWA.
Ketiga, Indonesia juga terus berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Sejauh ini, Indonesia telah mengirimkan lebih dari 4500 ton bantuan kemanusiaan ke Palestina.
Baca Lagi: Berhasil Tangkap Buronan Thailand, Mabes Polri Bakal Ajukan Ini ke Kepolisian Thailand
Keempat, mendorong agar semua Keputusan ICJ (The orders of the ICJ) dapat dipatuhi oleh Israel. Indonesia berharap DK PBB dapat membuat sebuah keputusan yang dapat memaksa Israel untuk patuh dan menjalankan keputusan ICJ.
Kelima, mendorong lebih banyak negara mengakui Negara Palestina. Ini antara lain yang dilakukan Menlu dalam kunjungan ke Eropa minggu lalu.
Keenam, terus berupaya agar proses keanggotaan Palestina di PBB dapat dirampungkan.
“Perjuangan Palestina masih panjang. Perjuangan Indonesia dan dunia internasional untuk membantu Palestina juga masih Panjang,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Retno, diperlukan konsistensi, keberpihakan terhadap keadilan, perdamaian, dan kemanusiaan.
“To defend justice and humanity. Itulah yang terus diupayakan politik luar negeri Indonesia,” kata dia.