JAKARTA – Mari Elka Pangestu, eks Menteri Perdagangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ditunjuk Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan untuk Bank Dunia, setelah Presiden Bank Dunia, David Malpass mengumumkan hal tersebut pada Kamis (9/1/2020).
Mari Elka bakal mulai aktif berkantor di Washington mulai 3 Maret 2020 mendatang. Nantinya, ia bakal memimpin dan memantau kerja dari program Bank Dunia, yaitu Global Practice Group. Disamping memimpin divisi data dan riset Bank Dunia sekaligus divisi hubungan eksternal dan korporasi.
“Ini merupakan kehormatan besar untuk bisa bergabung dengan Bank Dunia dalam sebuah misi vital. Saya menantikan kesempatan untuk bekerja dengan tim yang kuat ini pada tantangan mendesak yang dihadapi anggota Bank Dunia,” kata Mari.
Melalui akun Twitternya, @Mari_Pangestu, ia menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Pemerintah Indonesia yang telah memberi dukungan kepadanya. Tak lupa ia juga mengucapkan terima kasih ke Presiden Bank Dunia.
“I would like to thank @DavidMalpassWBG for appointing me in this position. I would also like to thank president @jokowi and government of Indonesia for their support. I hope my experience in Indonesia can contribute to economic growth in many more developing countries. (Saya mengucapkan terima kasih kepada @DavidMalpassWBG yang telah menunjuk saya di posisi ini. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada presiden @jokowi dan pemerintah Indonesia atas dukungan mereka. Saya berharap pengalaman saya di Indonesia dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di banyak negara berkembang),” tulis Mari.
Mari berharap, pengalamannya sebagai menteri mampu memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di banyak negara di dunia.
Dari laman resmi Bank Dunia, worldbank.org yang diunggah Kamis (9/1/2020). Bank Dunia menilai Mari memiliki keahlian di bidang manajemen dan kebijakan yang luar biasa dengan pengalamannya selama menjadi Menteri Perdagangan (2004-2011).
“Kami sangat senang untuk menyambut Mari dengan peran barunya yang sangat penting bagi institusi ini,” ujar Presiden Bank Dunia, David Malpass, Jumat (10/1/2020).
Pengalaman Mari sebagai menteri dan kemampuannya yang diakui secara global, baik sebagai ekonom maupun peneliti, sangat memumpuni bagi kerja-kerja Bank Dunia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan.
“Seiring dengan kemampuan dan kepemimpinannya di forum-forum internasional penting untuk pembangunan akan sangat bermanfaat bagi pekerjaan mendesak kami di Bank Dunia dalam mendukung pertumbuhan dan pengurangan kemiskinan dalam skala luas,” kata Malpass.
Terpilihnya Mari sebagai Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan untuk Bank Dunia, tak lepas dari campur tangan Jokowi. Sebagaimana pernah dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan pada Oktober 2019 lalu.
“Mencalonkan Ibu Mari Pangestu untuk menjadi wakil Indonesia di World Bank,” ujar Luhut, Jumat (11/10/2019).
“Sekarang sedang diproses. Kita doakan mungkin dalam waktu dekat ini akan ada pengumuman mengenai itu,” Luhut menambahkan.
Menurut Luhut, Indonesia selama ini kurang agresif mencalonkan putra atau putri terbaik bangsa, untuk duduk sebagai wakil Indonesia di lembaga-lembaga besar dunia, termasuk di Bank Dunia. Padahal, sosok seperti Mari Elka Pangestu adalah anak bangsa yang bisa memenuhi kualifikasi sebagai pimpinan lembaga keuangan dunia sekelas Bank Dunia.
“Ke depan Presiden mengatakan demikian, kalau perlu Presiden akan menelepon sendiri kepada organisasi itu untuk mengkonsider calon Indonesia masuk Bank Dunia,” kata Luhut.