JAKARTA – Di tengah gelombang penderitaan yang melanda Gaza, keberanian dan solidaritas bangsa Indonesia kembali menunjukkan kekuatannya. Melalui operasi kemanusiaan yang penuh risiko, prajurit Garuda Merah Putih-II tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga harapan bagi rakyat Palestina yang tengah berjuang melawan berbagai cobaan.
Misi kemanusiaan Indonesia untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza terus berjalan, menunjukkan komitmen bangsa ini dalam menegaskan solidaritas dan kemanusiaan di tengah konflik berkepanjangan.
Sejak dimulai pada 17 Agustus 2025, Satgas Garuda Merah Putih-II telah menjalankan operasi pengiriman bantuan melalui metode airdrop yang inovatif dan efektif, menjangkau warga Gaza yang membutuhkan.
Setiap hari, sebanyak 68 bundel bantuan berupa makanan siap saji dan obat-obatan dijatuhkan dari pesawat C-130 J Super Hercules yang beroperasi dari Yordania.
Baca Juga: Kekayaan Tersembunyi Irvian Bobby, Terduga Korupsi di Kemnaker
Penggunaan parachute udara (PUO) yang khusus dipasang pada setiap paket memastikan bantuan mendarat dengan aman dan utuh di tengah kondisi lapangan yang sulit. Pendekatan ini sangat penting mengingat situasi di Gaza yang penuh bahaya dan keterbatasan akses logistik.
Operasi ini dilakukan oleh 66 personel Satgas Garuda Merah Putih-II di bawah komando Kolonel Penerbang Puguh Pujianto. Mereka bekerja tanpa henti, mulai dari proses pengemasan dan pengecekan logistik, hingga pelaksanaan penerbangan dan penjatuhan bantuan di udara.
Penerbangan dari pangkalan udara di Yordania menuju Gaza memakan waktu sekitar empat jam dua puluh menit, menandakan betapa pentingnya koordinasi dan ketepatan dalam setiap misi.
Dalam upaya mempercepat distribusi bantuan, Indonesia akan menambah satu pesawat Hercules C-130 J lagi yang dijadwalkan berangkat pada hari ini, Selasa, 26 Agustus 2025.
Kehadiran pesawat ketiga ini diharapkan dapat memperluas jangkauan dan mempercepat proses distribusi logistik ke wilayah-wilayah terdampak di Gaza, sehingga lebih banyak warga Palestina dapat memperoleh kebutuhan pokok mereka.
Bagi prajurit Garuda Merah Putih, misi ini bukan sekadar tugas militer, melainkan panggilan kemanusiaan yang mendalam. Mereka melihat setiap paket yang dijatuhkan sebagai simbol solidaritas bangsa Indonesia terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Semangat pengorbanan ini menunjukkan bahwa kemanusiaan tidak mengenal batas, dan Indonesia berdiri teguh di garis terdepan dalam mendukung perjuangan kemanusiaan di Gaza.
Keterlibatan Indonesia dalam misi kemanusiaan ini mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan internasional. Dukungan penuh dari pemerintah dan rakyat Indonesia menjadi bukti bahwa solidaritas global mampu memperkuat langkah-langkah kemanusiaan yang berani dan penuh risiko di tengah konflik berkepanjangan.
Selain dari aspek logistik dan militer, keberhasilan operasi ini juga menjadi cerminan tekad bangsa Indonesia untuk terus berkontribusi dalam perdamaian dan kemanusiaan internasional.
Melalui kerja keras dan pengorbanan prajurit di lapangan, Indonesia kembali menegaskan bahwa solidaritas bangsa ini tidak hanya sebatas kata-kata, tetapi nyata dalam tindakan nyata dan keberanian menjalankan misi kemanusiaan di garis depan.