JAKARTA – Bagjatinter dan Bagkominter Set NCB Interpol Indonesia, bersama perwakilan Densus 88 AT Polri, Ditjen Imigrasi, dan berbagai instansi lainnya, melaksanakan Operasi Maharlika ke-4 di wilayah Nunukan, Kalimantan Utara.
Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif INTERPOL yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan perbatasan dan memberantas kejahatan lintas negara, dengan fokus utama pada terorisme.
Dikutip pada laman Humas Polri, Kamis (28/11/2024), operasi ini melibatkan kerjasama antara beberapa lembaga, termasuk Polres Nunukan, Bea Cukai, KSOP, dan Polairud Polda Kalimantan Utara.
Dalam pertemuan tersebut, Divhubinter Polri menyampaikan pentingnya strategi operasional yang melibatkan kolaborasi antar instansi guna mencegah pergerakan teroris dan masuknya senjata atau bahan peledak ke Indonesia.
Penekanan pada pemeriksaan dokumen WNI dan WNA di Pelabuhan Tunon Taka menjadi langkah awal dalam pengamanan pintu masuk perbatasan yang krusial.
Baca Juga: Menjaga Kondusifitas Pasca Pilkada Serentak 2024
Operasi Maharlika ke-4 adalah bagian dari upaya regional yang melibatkan negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Brunei.
Fokus utama dari operasi ini adalah pencegahan pergerakan teroris lintas negara, penguatan pengawasan perbatasan, dan peningkatan kemampuan aparat penegak hukum dalam menghadapi ancaman kejahatan transnasional.
Dengan pelaksanaan operasi ini, diharapkan tingkat keamanan di kawasan Asia Tenggara dapat meningkat secara signifikan.
Selain terorisme, Operasi Maharlika ke-4 juga menangani berbagai bentuk kejahatan lintas negara lainnya, seperti penyelundupan narkoba dan perdagangan manusia.
Dalam rapat koordinasi yang melibatkan Angkatan Laut di Nunukan, dibahas langkah-langkah strategis untuk memastikan pengawasan di wilayah perbatasan lebih ketat dan efektif.
Kolaborasi ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia dan negara-negara tetangga dalam menjaga stabilitas keamanan kawasan.
Baca Lagi: Toleransi dan Kesantunan: Kunci Sukses Pilkada Serentak 2024
Keterlibatan berbagai instansi dalam rangkaian kegiatan ini bukan hanya untuk mencegah ancaman langsung, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun kerja sama internasional yang lebih kokoh.
Dengan dukungan penuh dari INTERPOL, Indonesia berupaya memperkuat perannya dalam menjaga keamanan regional dan menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi masyarakat di kawasan Asia Tenggara.
Mewujudkan keamanan perbatasan yang efektif merupakan tantangan besar, namun melalui Operasi Maharlika ke-4 ini, diharapkan kolaborasi lintas negara dan lintas instansi bisa menjadi model bagi upaya-upaya selanjutnya dalam mencegah kejahatan lintas negara.
Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa Indonesia, sebagai negara kepulauan, sangat berkomitmen untuk menjaga keamanan dan stabilitas kawasan agar tetap aman dari berbagai ancaman.
Dengan demikian, Operasi Maharlika ke-4 tidak hanya sekadar operasi keamanan; ini adalah langkah strategis untuk memperkuat hubungan antarnegara dalam menghadapi tantangan kejahatan internasional yang semakin kompleks.