BENGKULU – Organisasi massa keagamaan dan organisasi masyarakat, serta Pemda Provinsi Bengkulu, Kantor Wilayah Kementerian Agama berkolaborasi dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri yang didukung insan pers sepakat mengikrarkan pencegahan Intoleransi, radikalisme, dan terorisme di Provinsi Bengkulu.
Kesepakatan tersebut dituangkan dalam penandatangan bersama oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkominda), organisasi masyarakat dan keagamaan, FKPT, serta Serikat Media Syber Indonesia (SMSI), Kanwil Kemenag Bengkulu, Satgaswil Bengkulu Densus 88 Anti Teror Polri, di Aula Kanwil Kemenag Bengkulu, Senin (16/10/2023).
Bersamaan dengan itu juga dideklarasikan piagam ikrar persaudaraan suku/etnis di Bumi Raflesia.
Kepala Kantor wilayah (Kakanwil) Kemenag Provinsi Bengkulu, Muhammad Abdu, mengatakan perkembangan teknologi berbanding lurus dengan ancaman siber yang muncul.
‘’Inilah yang harus diwaspadai terhadap serangan cyber. Karena tidak hanya menjadi ancaman yang dapat menyerang organisasi, bahkan perorangan,” ujarnya.
Termasuk dalam mencegah radikalisme dan terorisme, Kakanwil meminta kepada semua umat di Provinsi Bengkulu agar diantisipasi secara maksimal terhadap serangan-serangan yang dikhawatirkan memecah belah umat, salah satunya yakni bijak dalam bersosmed, dan mendukung program penguatan moderasi beragama.
“Selain itu, upaya-upaya dalam mencegah radikalisasi secara mandiri yakni tentu dengan menanamkan jiwa nasionalisme, berpikiran terbuka dan toleran, waspada terhadap provokasi dan hasutan, berjejaring dalam komunitas perdamaian,” kata dia.
Dikesempatan yang sama, Gubernur yang dalam hal ini diwakili Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, menjelaskan semua unsur baik masyarakat, ASN dan ormas memiliki peran yang cukup strategis untuk ikut serta mewaspadai, membendung, dan menangkal berkembangnya idoelogi-ideologi radikal atau paham-paham kekerasan.
“Karena hal ini tidak hanya berdampak pada keamanan dan stabilitas Negara. Tetapi, juga prinsip-prinsip kemanusiaan yang mendasari nilai-nilai dasar kehidupan kita,” katanya.
“Karena memang semua harus memahami, bahwa keberagaman adalah kekuatan kita,” lanjut Isnan.
Dengan demikian, Pemda Provinsi Bengkulu sangat mengapresiasi atas komitmen bersama untuk berjuang mengembangkan pendekatan holistic dalam memerangi intoleransi, radikalisme dan terorisme.
“Sekali lagi kami sangat mengapresiasi dan mendukung langkah-langkah persuasive yang kita kemas dalam penandatangan ikrar. Dengan kekuatan persatuan, kita yakin Bengkulu akan tetap bersatu dan maju,” kata Isnan.