SURABAYA – Sebagai tindak lanjut instruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Pangkogabwilhan II, Marsdya TNI Imran Baidirus menyebut tingkat kesadaran masyarakat melaksanakan protokol kesehatan terutama memakai masker masih sangat rendah, utamanya di tempat keramaian seperti pasar tradisional dan warung-warung makan.
Dirilis Dinas Penerangan Kogabwilhan II di Surabaya, Selasa (14/7/2020), Pangkogabwilhan II meminta penegakan disiplin kepada masyarakat dalam pelaksanaan protokol kesehatan terutama dalam hal penggunaan masker dilaksanakan.
“Awasi secara ketat pelaksanaan protokol kesehatan di tempat-tempat usaha yang berpotensi menimbulkan kerumunan seperti warung/rumah makan dan hotel,” ujarnya saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan Covid-19 wilayah Surabaya Raya yang di gelar di Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya Surabaya, Senin (13/7/2020).
Ia menambahkan, dalam hal penegakan disiplin, pihaknya meminta ada inovasi hukuman disiplin yang memiliki efek jera, namun tidak menimbulkan permasalahan baru di masyarakat.
Selain itu, perlu mekanisme yang seragam dalam penanganan orang tanpa gejala (OTG), dengan memperbanyak pelaksanaan test dan isolasi di tempat-tempat yang dapat diawasi.
“Gugus Tugas Daerah perlu menyiapkan tempat selain untuk kasus PDP, Pasien dengan gejala ringan/berat/sedang juga untuk kasus OTG,” kata dia.
Perlu dilaksanakan secara serentak dan sinergis, lanjut Imran, sebab permasalahan di hulu tentang menekan tingkat penularan dan di hilir tindakan secara kurativ harus ditangani bersama-sama. Karenanya meminta Kepala Gugus Tugas Daerah menginventarisir permasalahan yang dihadapi dan kebutuhan masing-masing daerah dalam penanganan pandemi Covid-19.
Diketahui penyebaran Covid-19 di Jawa Timur, berdasarkan data dari Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 saat ini masih cukup tinggi. Dengan jumlah kasus positif per tanggal 11 Juli 2020 mencapai 15.730 kasus (21,7%) dan dengan Rt berada pada angka 1,32 dan R0 1,48. Artinya penularan terus terjadi di masyarakat Jawa Timur
Dari data diatas dapat dilihat bahwa hampir 4 bulan sejak kasus pertama diumumkan belum ada tanda-tanda bahwa pandemi ini akan berakhir di Jawa Timur, lazimnya pengendalian wabah yang efektif terjadi pada 2 kali masa Inkubasi terpanjang, saat ini sudah lebih dari 6 masa Inkubasi terpanjang. Dibutuhkan Tindakan Extra Ordinary dalam penanggulangan pandemi Covid-19 di Jawa Timur.
Oleh karenanya salah satu faktor yang sangat menentukan untuk penanganan pasien Covid-19 khususnya di wilayah Jawa Timur adalah dengan upaya penanggulangan yang sinergis dan dilaksanakan secara serempak.