Panglima TNI Beberkan Tantangan Wujudkan Indonesia Maju

Kabar Mabes6 Dilihat

JAKARTA – Pembangunan nasional untuk mewujudkan visi Indonesia Maju sarat dengan berbagai tantangan, baik internal maupun eksternal. Demikian disampaikan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, pada acara Program Kegiatan Bersama Kejuangan tahun 2020 secara video conference di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (28/7/2020).

Hadi mengatakan, secara internal tantangan yang dihadapi saat ini adalah kemampuan Indonesia untuk mengendalikan pandemi Covid-19, yang berarti berfokus pada prioritas menjaga kesehatan masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional agar terhindar dari resesi ekonomi.

Ia menambahkan, demografi tidak datang setiap saat. Untuk itu, peluang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menyiapkan SDM berkualitas dan kompetitif dalam menghadapi persaingan global.

“Bagaimana mengelola potensi SDM Indonesia yang produktif untuk bergerak bersama mewujudkan visi besar tersebut,” ujar dia.

Secara eksternal, lanjut Hadi, pembangunan nasional dipengaruhi oleh kondisi geopolitik regional dan internasional.

Di satu sisi negara-negara di dunia juga sedang mengalami krisis kesehatan dan tekanan ekonomi akibat pandemi.

“Banyak negara yang mengalami pertumbuhan minus,” kata dia.

Oleh karena itu, kegiatan tersebut harus menjadi sarana untuk menyiapkan gagasan dan konsep-konsep yang adaptif, inovatif, dan bercermin pada tindakan saat ini, guna menghadapi berbagai tantangan yang kompleks di masa mendatang.

Ada beberapa hal yang dapat dijadikan bahan pemikiran bersama antara lain, pentingnya kohesi antara operasi TNI-Polri dan diplomasi, dengan memanfaatkan media demi tujuan yang akan dicapai. Kemudian, perlunya memperkuat domain siber sebagai kekuatan non-kinetik untuk mendukung berbagai operasi, baik OMSP maupun OMP serta menghadapi ancaman siber.

Untuk itu, perlu merumuskan struktur kekuatan yang adaptif dan fleksibel serta efektif melaksanakan tugas dan efisien dalam sumber daya.

“Bagi TNI hal itu adalah kelanjutan dari Minimum Essential Force atau MEF dan yang yang tidak kalah penting,” katanya.

“Optimalisasi kekuatan kewilayahan yang memiliki daya tangkal dan penyiapan kekuatan manuver yang berdaya gentar tinggi untuk menghadapi ancaman,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *