JAKARTA – Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menggelar silaturahmi dan halal bihalal dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) serta warga Nahdliyin di seluruh Indonesia secara virtual melalui video conference, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (9/6/2020).
Dalam video conference tersebut, Hadi mengatakan, Nahdlatul Ulama (NU) sangat peduli dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 di samping upaya pemerintah menerapkan new normal di tanah air. Dengan melakukan berbagai langkah seperti mengedukasi terkait bahaya virus Corona kepada masyarakat melalui pesantren, masjid, dan majelis ta’lim.
Oleh sebab itu, ia mengapresiasi semangat langkah NU yang telah sangat aktif membantu upaya pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19, seperti peran asosiasi Rumah Sakit NU, Persatuan Dokter NU, dan Satgas NU Peduli Covid-19.
Menurut Hadi Tjahjanto, PBNU juga telah menunjukan semangat kebangsaan yang tinggi melampaui batas-batas negara, dengan komitmen untuk membangun solidaritas global di tengah pandemi Covid-19.
“NU telah bekerja sama dengan Kementrian Luar Negeri memberi bantuan kepada Warga Negara Indonesia di luar negeri,” kata dia.
“Warga Nahdiyin telah menjadi duta-duta bangsa di luar negeri. Hal ini terbukti dengan diselenggarakannya silaturahmi Pimpinan Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) sedunia yang dilakukan secara daring beberapa waktu yang lalu,” ujar dia.
Hari menjelaskan, saat ini TNI bersama Polri melakukan berbagai upaya agar masyarakat tetap produktif namun aman dari Covid-19. Upaya itu tentunya membutuhkan peran organisasi kemasyarakatan seperti NU yang memiliki basis umat terbesar di Indonesia.
“Di sinilah peran strategis NU dibutuhkan, untuk mengampanyekan pola hidup sehat melalui pendekatan dan cara-cara yang baik sesuai tuntunan dan ajaran Islam yang mulia. Hal ini tentunya akan menjadi kontribusi positif untuk mendukung upaya penanganan pandemi Covid-19,” ujarnya.
Di tengah pandemi, kata Hadi, berbagai upaya pencegahan menyelamatkan nyawa manusia menjadi prioritas utama, sehingga penerapan protokol kesehatan yang ketat harus dipatuhi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, sebagai bangsa yang besar, Indonesia memiliki semua potensi menghadapi pandemi. Namun kuncinya ada pada disiplin masyarakat untuk mengubah gaya hidup dan pola interaksinya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Tanpa disiplin yang tinggi tidak akan mampu mengendalikan pandemi,” katanya.
Panglima TNI mengajak warga Nahdliyin di seluruh Indonesia, untuk menjadikan dirinya sebagai teladan bagi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masing-masing.
“Edukasi masyarakat dalam berbagai forum keagamaan maupun sosial kemasyarakatan untuk meyakinkan bahwa mencegah selalu lebih baik daripada mengobati,” kata Hadi.