Kerja sama yang sudah terjalin diproyeksikan bukan hanya melalui latihan bersama dan program kerja pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista).
JAKARTA – Hubungan bilateral Indonesia dan Jepang, khususnya di bidang militer, diharapkan semakin kuat. Kerja sama yang sudah terjalin diproyeksikan bukan hanya melalui latihan bersama dan program kerja pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista).
Demikian dikatakan Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa saat mengelar pertemuan dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, di Jakarta, Kamis (24/3).
“Saya ingin hubungan kerja sama Indonesia dan Jepang di berbagai sektor terus ditingkatkan,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, keduanya membahas rencana kerja sama bidang pertahanan dan keamanan di kawasan Asia. Karena itu diharapkan hubungan atau koneksi antara prajurit Japan Self Defence Force (JSDF) dan TNI juga semakin erat.
Sebelumnya, Andika mengatakan dirinya telah berbicara dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jepang terkait rencana latihan bersama antara tentara AD kedua negara.
“TNI banyak belajar dari militer Jepang, khususnya dalam hal manajemen bencana,” ujar dia.
Ia menilai Jepang memiliki pengalaman dalam penanganan bencana, sehingga layak untuk dicontoh dalam manajemen bencana.
Sementara, Kanasugi Kenji mengatakan, optimalisasi di bidang pertahanan dan keamanan kedua negara, melalui kerja sama pengadaan alutsista hingga latihan bersama, baik untuk dilakukan.
“Kami sangat menantikan untuk ambil bagian pada Garuda Shield Indonesia,” katanya.
Kerja sama antara kedua negara penting dilakukan, terutama dalam membangun kekuatan pertahanan dan keamanan khususnya di kawasan Asia.