JAKARTA – Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) Mission de lOrganisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO), berhasil mengamankan 32 pucuk senjata jenis AK-47 beserta 43 orang milisi bersenjata secara sukarela melalui pendekatan persuasif dan dialog dengan para pemangku adat di Desa Nsela hingga Mapanda, Afrika.
Dirilis Puspen TNI di Jakarta, Selasa (6/10/2020), Komandan Satgas, Kolonel Inf Daniel Lumbanraja, menjelaskan perolehan senjata tersebut, bukanlah hal yang didapat begitu saja, namun melalui proses yang cukup panjang dengan berbagai kegiatan patroli oleh prajurit Satgas TNI RDB dalam menjaga perdamaian dan keamanan di daerah misi.
Ia menceritakan, saat itu situasi dan kondisi di daerah misi dalam keadaan aman, akan tetapi masih terdapat beberapa wilayah lainnya yang rawan tindakan kriminal, seperti perampokan dan penyerangan oleh kelompok bersenjata di Desa Nsela.
Untuk itu, Satgas TNI RDB merencanakan operasi pemutihan yang diberi nama “Operasi Kuda Putih” dengan melibatkan 80 personel Satgas.
Selain itu, lanjut Daniel, pihaknya juga menjalin komunikasi dengan para pemimpin local N’Sela untuk menghubungi beberapa pemimpin kelompok bersenjata.
Melalui berbagai kegiatan patroli rutin, disertai kegiatan Civil Military Coordination (CIMIC) di wilayah Area of Resposibility (AoR) Indo RDB, akhirnya operasi tersebut membuahkan hasil positif, yaitu meyakinkan para milisi untuk kembali ke masyarakat beserta menyerahkan peralatan perangnya kepada Monusco dalam hal ini Indo RDB, disaksikan Komandan FARDC Batalyon 222 Bendera, Kepala N’Sela, dan pemimpin local lainnya di daerah tersebut.
Sampai dengan saat ini, kata Daniel, Satgas TNI RDB Konga XXXIX-B Monusco Kongo berhasil menyadarkan sebanyak 329 orang milisi bersenjata dan mengamankan 133 pucuk senjata api dengan 436 butir munisi.