JAKARTA – Pemerintah kini merencanakan penyuntikan vaksin penguat alias booster ke masyarakat. Jenis vaksin yang akan digunakan yakni CoronaVac dari Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Zifivak.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Abraham Wirotomo, mengatakan rencana penyuntikan vaksin penguat yakni dimulai pada Rabu (12/1/2022) mendatang hingga Juni 2022.
Pemerintah bahkan telah menyiapkan sebanyak 350 juta lebih vaksin untuk digunakan selama periode Januari – Juni 2022 itu.
“Vaksinasi booster akan dimulai secara bertahap. Untuk stok vaksin Januari 21 juta dosis, Februari 35 juta dosis, Maret 48 juta dosis, April 66 juta dosis, Mei 83 juta dosis, dan Juni 99 juta dosis,” ujarnya di Jakarta, Selasa (11/1/2022).
Menurut dia, masyarakat tak perlu khawatir penggunaan booster tersebut, karena telah melalui kajian ilmiah dari Kementerian Kesehatan, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Apalagi, penggunaan vaksin booster bukan kali pertama diterapkan di Indonesia. “Sudah terjadi di 120 negara, seharusnya masyarakat tidak perlu khawatir lagi,” katanya.
Nantinya, vaksin booster akan diberikan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas, yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua dengan jangka waktu lebih dari enam bulan.
Ia menambahkan, vaksin tersebut diberikan di kabupaten/kota yang realisasi vaksinasinya telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua. Dimana sampai saat ini terdapat 244 kabupaten dan kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut.