JAKARTA – Penyebaran wabah pandemi Covid-19 khususnya di Tanah Air sangat berdampak pada perekonomian, bahkan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan, apalagi kala penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Karena itu, di masa adaptasi new normal yang merupakan kebijakan pemerintah, ketersediaan akan lapangan kerja wajib ditingkatkan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan dampak dari Covid-19 yang merupakan krisis di bidang kesehatan telah meluas ke sektor ekonomi akibat PSBB, sehingga membuat banyak orang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Selama pandemi, yang tercatat di Kemenaker sebanyak 1,8 juta orang terverifikasi di-PHK, belum terverifikasi 1,2 juta orang,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (27/6/2020).
Akibat kondisi itu, tingkat pengangguran bertambah dari 7 juta orang menjadi 10 juta orang. Bahkan peningkatan pengangguran tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di banyak negara seperti Eropa, Jerman, Italia, hingga Amerika yang tingkat penganggurannya masuk ke level 9,9 persen.
Oleh karena itu, Airlangga menjelaskan, pemerintah memutuskan untuk kembali membuka aktivitas perekonomian dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, agar pengangguran tidak semakin bertambah.
“Seluruh negara menyadari bahwa lockdown meningkatkan pengangguran dan kemiskinan, sehingga harus dikurangi atau dihentikan,” kata dia.
Oleh sebab itu, pemerintah saat ini terus berupaya menghentikan penyebaran Coronavirus dan juga menghentikan peningkatan PHK.