PUTUSSIBAU – Mahasiswa kerap menjadi sasaran empuk bagi kelompok terorisme. Karena itu, Pengamat Radikalisme-Terorisme, Abdurrahim Ayyub, mengimbau mahasiswa agar tidak mudah terpengaruh atas paham negatif tersebut yang dapat merusak persatuan dan kesatuan keutuhan NKRI.
“Tugas kita sebagai generasi penerus khusus para mahasiswa menjaga kemerdekaan, jangan kita ingin merdeka lagi, saya rasa itu keliru,” ujarnya di Putussibau, Kapuas Hulu, Sabtu (1/2/2020).
Ia menegaskan, keamanan negeri harus menjadi hal penting. Sebab itu, harus dijaga bersama. “Mahasiswa jangan berkeliaran di jalanan, tugasnya belajar mengapai cita-cita, jangan sampai terpengaruh paham-paham radikalisme,” katanya.
Sementara Kapolres Kapuas Hulu, melalui Kepala Bagian Sumda Polres Kapuas Hulu, Kompol Dtejo Sasono, mengatakan pihaknya sengaja mengundang pengamat paham radikalisme dan tindak terorisme dari Jakarta untuk membuka wawasan mahasiswa, sebagai generasi penerus bangsa agar tidak terpengaruh radikalisme.
Ia menjelaskan, ancaman terorisme di Indonesia bukan hanya perusakan atau keselamatan jiwa masyarakat secara fisik, melainkan lebih dari itu. Dimana ancaman sesungguhnya adalah serangkaian dari aksi teror yang dapat meledakkan bangsa Indonesia.
Bom besar yang dimaksudkan, Dtejo, adalah bom yang dapat meledakkan bangsa Indonesia secara besar-besaran dan dapat meruntuhkan NKRI.
“Bom tersebut adalah terpecahnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang selama ini sudah dipersatukan oleh Bhinenika tunggal Ika,” kata dia.
Oleh karena itu, ia berhadap dialog yang membahas radikalisme dan terorisme tersebut bisa membuka wawasan para mahasiswa, sehingga tetap mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.