JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan upaya pencegahan paham radikal dan terorisme dengan menjalin kemitraan terhadap unsur pemerintah maupun masyarakat di daerah. Salah satunya lewat penguatan kearifan lokal.
“Kami mendukung pencegahan dengan penguatan kearifan lokal yang mengakar dalam masyarakat,” ujar Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar, dalam rilis tertulisnya di Jakarta, Sabtu (27/2/2021).
Boy mengatakan, kearifan yang mengakar dalam masyarakat Indonesia terkhusus di berbagai daerah tertentu, sarat akan nilai agama, budaya, dan kebangsaan. Sehingga dapat mereduksi paham-paham yang bertentangan dengan konsensus bangsa.
Dalam satu dekade terakhir, kata Boy, tercatat ada lebih dari 2.000 orang berurusan dengan tindak pidana terorisme, dan tidak sedikit anak muda yang terlibat di dalamnya. Dimana kondisi tersebut tidak lepas dari pengaruh propaganda kekerasan berbalut agama oleh kelompok teroris global ISIS dan Al-Qaeda.
Menurut Boy, propaganda dalam jangka panjang dapat mencederai keberagaman di Indonesia. Oleh karena itu, perlu ada kerja sama dan dukungan dari seluruh komponen bangsa, mulai dari pemerintah daerah, tokoh agama, serta tokoh adat guna mencegah propaganda radikal.