Pengungkapan Jejaring Teroris di Tiga Wilayah, Gunakan Pola Bom Bali?

Nasional6 Dilihat

JAKARTA – Penangkapan jejaring terduga teroris dibeberapa wilayah, mulai dari Surabaya, Sidoarjo, dan Serang, mengungkap sebuah pola kelompok teroris lama. Jaringan tersebut diduga merupakan Jamaah Islamiah (JI) yang kini bergerak di luar struktur. 

Eks anggota JI, Ali Fauzi, mengungkapkan kelompok tersebut tak akan pernah mati. Bahkan Mukhlas, Ali Imron, dan Amrozi yang merupakan tiga tokoh utama Bom Bali 2020 silam, diyakini menjadi slogan JI yang akan tetap abadi.

“Al jihad madhin ila yaumil qiyamah, artinya jihad terus dilakukan sampai hari kiamat,” ujarnya di Malang, Kamis (30/4/2020).

JI merupakan kelompok militan dan berbahaya yang berada di belakang sejumlah aksi teror di Tanah Air. Salah satunya Bom Bali 2002.

Selain itu, juga bertanggung jawab dalam aksi bom kembar Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di Jakarta pada 2019. Sejak itu, gerakan kelompok ini relatif senyap. 

Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap tiga orang terduga teroris dari Kampung Jalumprit, RT 04 RW 01, Desa Waringin Kurung, Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang, Banten. Ketiga yang ditangkap di Serang pada Senin (27/4/2020) itu berinisial AS, AMA, dan CM.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra, mengatakan penangkapan tiga terduga teroris di Serang, Banten, merupakan hasil pengembangan dari penangkapan sebelumnya di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.

“Penangkapan ini merupakan pengembangan dari upaya penindakan hukum sebelumnya yang dilakukan oleh Densus 88 dengan menangkap beberapa terduga teroris di Surabaya dan Sidoarjo,” ujarnya.

Densus 88 sebelumnya juga menangkap terduga teroris berinisial MH (54 thn) di sebuah perumahan di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (26/4/2020). Beberapa hari sebelumnya, Anti-teror Polri mengamankan terduga teroris berinisial J di Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (23/4/2020).

Dalam pengungkapan, terduga teroris berinisial J merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Timur. Meski demikian Kepolisian belum memberikan keterangan mengenai jaringan empat terduga teroris lainnya.

Menurut Asep, Densus 88 masih melakukan pendalaman lebih lanjut. Hal itu terkait dengan jaringan kelompok teroris tersebut.

“Yang mana, ini masih terus dilakukan upaya-upaya analisis terkait dengan karakter, kegiatan atau pola pergerakan para terduga teroris tersebut,” kata dia.

Asep menyebut, dari ketiga terduga teroris yang ditangkap di Serang, polisi mengamankan sejumlah senjata tajam seperti dua golok, tiga pisau, tiga samurai. Disamping menyita dua pucuk senapan angin, tiga busur beserta anak panah, dua laptop, dua flashdisk, satu harddisk, satu buku terkait Imam Samudra – terpidana mati kasus terorisme yang terlibat dalam aksi bom Bali I tahun 2002-.

Kapolres Serang Kota, AKBP Edhi Cahyono, menambahkan ketiga terduga itu dikenal sebagai orang yang terbuka. Terlihat dari aktivitas perekonomian keluarga tersebut yang berjualan sayur mayur, ikan hias hingga air minum isi ulang.

Bahkan ketiganya masih dalam satu keluarga dan memiliki ikatan darah satu dengan yang lainnya. Para pelaku juga dikenal sebagai pribadi yang baik di tengah masyarakat.

Sementara Camat Waringin Kurung, Nanang Supriatna, tiga orang yang ditangkap itu masih ada sangkut paut dengan pelaku terorisme Imam Samudera. Namun, belum diketahui ketiga orang yang ditangkap itu berperan sebagai apa dalam jaringan terorisme. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *