LUMAJANG – Untuk pertama kalinya latihan penembakan rudal Arhanud dilakukan malam hari, pada latihan menembak senjata darat (Latbakjatrat) secara terintegrasi di Lapangan Tembak Air Weapon Range (AWR) TNI AU di Pandanwangi, Kabupaten Lumajang.
Dirilisnya Dinas Penerangan TNI AD, di Jakarta, Sabtu (12/9/2020), latihan itu diikuti sebanyak 450 prajurit dari seluruh satuan jajaran Arhanud TNI AD.
Dankodiklatad, Letjen TNI A.M Putranto, mengatakan latihan ini untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit Arhanud dalam mengawaki Alutsista yang dimiliki satuan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancama musuh.
“Tujuan latihan ini untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit dalam menghadapi serangan udara pesawat musuh yang disimulasikan dengan menggunakan Bansee dan pesawat aeromodeling,” ujarnya.
Latihan penembakan malam senjata Arhanud, merupakan diinisiasi Danpussenarhanud, Mayjen TNI Nisan Setiadi, dengan diasumsikan mendapat serangan pesawat udara musuh pada malam hari.
Rudal-rudal yang digunakan, di antaranya rudal Mistral (Atlas dan MPVC), Startreak jenis lightweight Multiple Launcher (LML), dan Multi Mission Sistem (MMS). Selain itu, juga dilakukan uji tembak beberapa meriam Arhanud kaliber 20 mm Rheinmetal, 23 mm/Zur, 40 mm/L70 dan 57 mm.
“Latihan ini harus menyerupai pertempuran sebenarnya sebab untuk melatih prajurit agar memiliki naluri tempur dalam kondisi dan waktu apapun serta andal dalam menghadapiancaman serangan pesawat udara maupun rudal balistik,” kata Mayjen Nisan.