JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, mengatakan segala upaya terus dilakukan untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrten, yang hingga kini masih disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
“Penanganan KKB sudah menjadi satu satgas, ada TNI, Polri, BNPT ada berbagai lembaga kementerian di sana, kita sudah mengambil keputusan untuk menyelamatkan dia (Philip),” ujarnya di Jakarta, Minggu (23/7/2023).
Menurutnya, masalah kekerasan di Papua sudah menjadi sorotan media. Karena itu, ia meminta bantuan media agar dapat mendorong perdamaian dengan memberhentikan kekerasan di sama.
“Masalah kekerasan di Papua memang menjadi salah satu sorotan media dan tentunya kita minta bantuan dari media kawan-kawan dari media, untuk mendorong perdamaian untuk menyetop kekerasan di sana,” kata dia.
Ia menambahkan, negosiasi dengan KKB sudah dilakukan dengan segala cara, dari soft hingga hard. Namun yang terpenting adalah menyelamatkan sandera.
“(Negosiasi) semua cara dilakukan, mulai soft hingga hard kita lakukan semuanya. Yang paling terpenting sekarang adalah menyelamatkan dari sandera itu, semua usaha kita lakukan,” katanya.
Sebelumnya, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan, mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nduga masih mengupayakan negosiasi dengan Egianus Kogoya.
“Pemerintah daerah sedang bekerja, kami terus mendorong semua pihak yang terkait untuk mengupayakan pembebasan pilot ini demi masyarakat,” kata dia.
“Akibat penyanderaan ini banyak masyarakat yang menderita,” lanjutnya.
Izak melanjutkan, warga terpaksa meninggalkan kampung halamannya mencari tempat yang aman. Masyarakat memilih mengungsi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
“Kita melihat pengungsi yang ada di Wamena begitu banyak gara-gara ini. Tentu kita ingin mereka bisa kembali ke kampungnya,” kata Izak.
Menurut Izak, masyarakat khawatir penyanderaan pilot Susi Air memicu kontak tembak. Situasi ini rawan mengancam keselamatan warga.
“Masyarakat takut ada kontak tembak dengan TNI sehingga terjadilah pengungsian-pengungsian,” katanya.