JAKARTA – Politisi anti-Islam Belanda, Geert Wilders menghidupkan kembali kompetisi kontroversial, menggambar kartun karikatur Nabi Muhammad.
Seperti ditulis The New Arab, Senin (30/12/2019), Wilders mengumumkan kompetisi kartun Nabi Muhammad pada Sabtu (28/12/2019) lalu, setelah lebih dari setahun membatalkan kontes serupa yang memicu protes dan ancaman kematian. Bahkan melalui Twitternya, anggota parlemen dan pemimpin Partai Kebebasan (PVV) mengundang followers-nya mengirimkan gambar-gambar satiris dari Nabi Muhammad.
“Kebebasan berbicara harus menang atas kekerasan dan fatwa-fatwa Islam,” cuit Wilder pada akunnya @geertwilderspvv.
Pada Minggu (29/12/2019) pagi, ia mengatakan, mengumumkan kontes karikatur Nabi Muhammad tersebut. Menurutnya, perhatian internasional pada kontes telah memungkinkannya untuk menekankan pentingnya kebebasan berbicara.
“Misi tercapai. Akhir dari kontesp,” tulisnya saat mengumumkan gambar pemenang. Dalam gambar itu tampak seorang lelaki yang tengah marah dengan janggut berpakaian hitam.
Setahun sebelumnya, Wilders membatalkan kontes serupa pada Agustus 2018, setelah polisi menangkap seorang pria yang mengancam akan membunuhnya karena rencana mengadakan kompetisi kontroversial, menggambar kartun karikatur Nabi Muhammad.
Pada saat itu, rencana untuk mengadakan kontes didorong adanya demonstrasi besar-besaran di Pakistan. Ia merasa bahaya kekerasan terhadap orang-orang tak berdosa terlalu besar.
Pada 2018 lalu, sehari setelah Wilders mengumumkan pembatalan itu, seorang pria Afghanistan menikam dua turis Amerika di stasiun kereta utama Amsterdam. Pria itu, yang mengatakan dia ingin “melindungi Nabi Muhammad”, dijatuhi hukuman 26 tahun penjara pada bulan Oktober 2018.
Selain itu, Pengadilan Belanda bulan lalu menghukum seorang pria Pakistan 10 tahun di balik jeruji besi karena berencana membunuh Wilders.