JAKARTA – Kerja sama Indonesia dengan Turki harus ditingkatkan dengan membangun rasa saling percaya. Kedua negara juga dapat bekerja sama meningkat kapasitas angkatan bersenjata maupun sektor industri pertahanan.
Hal tersebut dikatakan Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto, saat menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, di kantornya, Jakarta, Senin (17/7/2023).
Indonesia dan Turki, kata Prabowo, saat ini memiliki dokumen kesepakatan kerja sama di bidang industri pertahanan yang ditandatangani sejak 2010.
Hubungan erat antar kedua negara juga tercermin dari adanya forum dialog pertahanan antara Indonesia dan Turki (Defence Dialogue Meeting Indonesia-Turkiye) yang mulai berjalan sejak 2020.
“Jadi, kedua negara juga memiliki kerja sama penelitian dan pengembangan di bidang pertahanan,” katanya.
Kerja sama yang telah dilaksanakan saat ini yaitu, penelitian dan pengembangan software defence radio antara Aselsan (Turki) dengan PT Wellracom Megahjaya dan PT LEN (Indonesia).
Selain itu, terdapat kerja sama penelitian dan pengembangan IFV-Infantry Fighting Vehicle antara FNSS (Turki) dan PT Pindad (Indonesia). Kedua negara juga memiliki kerja sama untuk peningkatan kapasitas industri pertahanan.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas sejumlah topik terkait hubungan bilateral kedua negara di bidang pertahanan.
Prabowo mengatakan, Turki adalah negara sahabat yang penting dan telah lama bekerja sama di bidang pertahanan dalam kerangka bilateral.
“Saya melihat, masih banyak ruang dan bidang kerja sama pertahanan yang dapat dimanfaatkan kedua negara di masa mendatang,” ujar Prabowo.