JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua DPR RI, Puan Maharani kemungkinan besar berkoalisi dan maju sebagai pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Demikian diungkapkan Direktur Eksekutif Affairs (IndoStrategic), A Khoirul Umam, di Jakarta, Senin (10/1/2022).
Umam menjelaskan, kemungkinan itu dikarenakan Megawati Soekarnoputri sempat membuat perjanjian dengan Prabowo yang diteken keduabelah pihak di Jakarta pada 16 Mei 2009 silam.
“Megawati tentu sadar bahwa martabat seorang politisi salah satunya terletak pada aspek kepercayaan,” kata dia.
Apabila Megawati tidak memenuhi janjinya kepada Prabowo pada Pilpres 2024, maka kemungkinan Prabowo bakal kehilangan momentum pada pemilu berikutnya. Sebagaimana diketahui, Ketum Gerindar itu telah tiga kali mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2009, Pilpres 2014, dan Pilpres 2019.
Menurut Umam, partai usungan Megawati harus mendorong Puan Maharani bertarung. “Jika Puan tidak dipaksa berani bertarung, maka ia hanya akan menjadi macan di atas kertas,” katanya.
Sekadar diketahui,
Dalam perjanjian batu tulis, keduanya sepakat Megawati akan mendukung pencalonan Prabowo sebagai presiden pada Pilpres 2014. Namun, janji itu tak ditepati. Karena PDIP mencalonkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.