GARDANASIONAL, SURABAYA – Prajurit Marinir TNI AL harus siap mengikuti perubahan dan beradaptasi dengan tuntutan zaman dan jangan alergi terhadap perubahan, serta selalu siap digerakkan sesuai dengan perintah pimpinan dalam menanggulangi setiap ancaman.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat memberikan pengarahan kepada ratusan Prajurit Marinir di Kesatrian Marinir Karang Pilang, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (10/12/2019).
Hadi mengatakan, tren ancaman saat ini bersifat eskalatif, mixed, dan terjadi dalam tempo yang tinggi tetapi dapat berlangsung dalam waktu yang lama.“Situasi ini membutuhkan organisasi TNI yang adaptif, siap dikerahkan setiap saat dan siap menghadapi perubahan eskalasi serta perubahan misi operasi,” katanya.
Untuk menjadi organisasi yang adaptif, TNI membutuhkan personel-personel yang adaptif pula. Menurutnya, TNI membutuhkan Perwira yang tidak alergi dengan perubahan, mampu melihat trend, bersinergi, dan tidak berpikiran sempit.
“Harus ada perubahan mind set para perwira bahwa situasi saat ini sangat dinamis, cepat berubah dan membutuhkan respon tinggi,” ujarnya.
“Satuan Marinir yang bertugas di berbagai operasi, harus dapat bekerja sama dengan berbagai instansi yang terkait. Termasuk satuan-satuan matra lain, Polri, Pemda, dan tokoh masyarakat setempat,” sambung Hadi.
Ia menekankan, prajurit Marinir harus mampu memitigasi berita-berita bohong, sebab prajurit marinir merupaka prajurit yang sangat dibanggakan oleh rakyat Indonesia. Selain itu, tidak boleh kehilangan disiplin, kehormatan, loyalitas, dan menggadaikan jiwa korsa.
“Percayalah pada atasanmu atau pimpinanmu karena merekalah yang bertanggung jawab penuh terhadap kalian,” katanya.