JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia berkomitmen mendukung pencegahan pendanaan terorisme dan pembuatan senjata pemusnah massal.
“Yang saya hormati seluruh asesor Financial Action Taks Force (FATF). Pertama-tama saya mengucapkan selamat datang di Indonesia kepada seluruh asesor FATF yang akan melakukan proses evaluasi mutual di Indonesia,” ujarnya dalam video taping yang ditujukan untuk para peserta asesor Financial Action Taks Force (FATF) di Bali, Senin (18/7).
Jokowi menjelaskan, Indonesia pada akhir 2022 nanti menjadi tuan rumah perhelatan G20 yang akan membahas berbagai isu penting di berbagai bidang seperti politik, hukum, keamanan, ekonomi, dan sosial kultural.
Karena itu, Indonesia berkomitmen mendukung sistem antipencucian uang untuk pendanaan terorisme. “Dalam momentum penting ini kami akan menunjukkan kepada dunia komitmen Indonesia untuk menjaga integritas, sistem perekonomian dan keuangan negara,” katanya.
Baca Lagi: Positif Covid-19, Menteri Mahfud: Isoman Dulu
Indonesia juga akan berkolaborasi dengan berbagai institusi terkait pencegahan money laundering yang pada umumnya digunakan untuk pendanaan terorisme.
“Kami juga akan terus mengembangkan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai kalangan dalam negeri maupun luar negeri untuk mengemban standar dan mempromosikan kebijakan nasional dan internasional untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme,” kata dia.
Jokowi berharap, dengan adanya kerja sama dengan seluruh pihak terkait dapat mencegah pendanaan terorisme dan pembuatan senjata pemusnah massal baik di Indonesia maupun di dunia.
“Kami harap proses mutual evaluation review yang dilakukan FATF dapat menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam menindaklanjuti tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme dan poliferasi senjata pemusnah massal. Saya rasa itu yang dapat saya sampaikan terima kasih,” ujar dia.
1 komentar