JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menggelontorkan sekitar Rp39,47 triliun untuk modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) pada anggaran tahun 2024 mendatang.
Dalam Pidato RAPBN 2024 dan Nota Keuangan di DPR RI, Presiden Joko Widodo (Jokowi), seperti dikutip CNN Indonesia, Senin (21/8/2023), mengatakan industri pertahanan keamanan juga terus didorong agar maju dan mandiri dengan dukungan APBN, antara lain dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan alutsista secara bertahap, dengan didukung industri pertahanan dalam negeri untuk memenuhi kekuatan pokok minimum.
Kucuran dana negara Rp39,47 triliun ini masuk ke daftar belanja Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI. Total alokasi belanja Kemenhan berdasarkan program mencapai Rp135,44 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.
Meski begitu, anggaran untuk modernisasi alutsista, non-alutsista, dan sarpras pertahanan ini turun dari outlook 2023 yang mencapai Rp51,39 triliun. Angka ini juga lebih rendah ketimbang pengadaan 2022 sebesar Rp58,54 triliun.
Namun, gelontoran anggaran negara untuk modernisasi alutsista tahun depan lebih besar ketimbang anggaran 2021 yang hanya Rp37,69 triliun.
Anggaran modernisasi alutsista ini juga disiapkan khusus dari total belanja kementerian/lembaga (K/L) tahun depan yang direncanakan mencapai Rp1.077.224,9 miliar.
“Anggaran tersebut selain dimanfaatkan untuk mendukung keberlanjutan dan akselerasi transformasi ekonomi, juga untuk mendukung: (1) pemenuhan kebutuhan minimum pelayanan pemerintahan termasuk tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13; (2) pendanaan proyek multiyears; (3) modernisasi alutsista; dan (4) kelanjutan reformasi penganggaran dengan melanjutkan dan mempertajam kebijakan konsolidasi dan pendisiplinan fiskal,” tulis Buku II Nota Keuangan RAPBN 2024, dikutip Senin (21/8).
Berikut rincian anggaran untuk program Kemenhan tahun depan:
- Program penggunaan kekuatan: tidak ada
- Program profesionalisme dan kesejahteraan prajurit: Rp11,99 triliun
- Program kebijakan dan regulasi pertahanan: Rp24,7 miliar
- Program modernisasi alutsista, non-alutsista, dan sarpras pertahanan: Rp39,47 triliun
- Program pembinaan sumber daya pertahanan: Rp399,2 miliar
- Program riset, industri, dan pendidikan tinggi pertahanan: Rp1,48 triliun
- Program dukungan manajemen: Rp78,12 triliun
- Program pelaksanaan tugas TNI: Rp3,94 triliun