Presiden Jokowi Sebut Indonesia Kehilangan Rp180 Triliun Pertahun, Ini Sebabnya

Nasional916 Dilihat

TANGERANG – Indonesia masih kehilangan sekitar Rp180 triliun per tahun, karena banyak warganya memilih berobat ke luar negeri. Selain itu, ketergantungan yang tinggi terhadap impor bahan baku farmasi dan alat kesehatan juga menjadi perhatian.

Hal itu diungkapkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun 2024, di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Rabu (24/4/2024).

Di hadapan para pemangku kepentingan kesehatan tersebut, Presiden menekankan bahwa sektor kesehatan merupakan komponen fundamental dalam mewujudkan visi Indonesia maju tahun 2045.

“Kemudian 90 persen bahan produksi farmasi itu masih impor. Kemudian 52 persen alkes (alat kesehatan) kita juga masih dominasi impor,” ujarnya.

Jokowi menyoroti infrastruktur kesehatan yang belum memadai di beberapa daerah, termasuk fasilitas rumah sakit dan ketersediaan alat medis yang canggih.

Selain itu, kekurangan dokter juga masih menjadi pekerjaan rumah berat di sektor kesehatan yang Presiden tekankan untuk terus dikejar.

“Memang problem terbesar kita adalah dokter yang kurang, dokter spesialis yang kurang. Ini persoalan besar kita. Dan supaya Bapak Ibu tahu bahwa rasio dokter kita masih 0,47, ranking-nya 147 dunia. Ranking-nya seperti itu, kita harus tahu. Ini yang akan kita kejar,” jelasnya.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta agar semua rencana pembangunan di bidang kesehatan harus terintegrasi dan sinergi, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Rencana induk di bidang kesehatan, yang dijanjikan akan selesai pada Agustus oleh Menteri Kesehatan, diharapkan menjadi pedoman nasional yang akan mengarahkan Indonesia ke arah kemajuan yang signifikan di sektor kesehatan.

“Jangan sampai pusat ke utara daerah ke selatan. Semuanya harus inline, harus satu garis lurus mana yang akan dikerjakan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *